Kunci Jawaban Pendidikan Pancasila Kelas 4 SD Halaman 6 Bab 1: Ayo Menulis, Kurikulum Merdeka

TRIBUNJATENG.COM - Berikut ini kunci jawaban Pendidikan Panasila kelas 4 SD halaman 6 bab 1.

Buku pelajaran Pendidikan Pancasila kelas 4 SD/MI Kurikulum Merdeka bab 1 halaman 6 mempelajari tentang Mengenal Lingkungan Sekitar.

Salah satu materi yang dibahas pada buku pelajaran buku pelajaran Pendidikan Pancasila Kelas 4 SD/MI Kurikulum Merdeka halaman 6, karangan Kurniawan Dede, dkk. terbitan Kemdikbud Ristek tahun 2023 yakni identitas masyarakat di lingkungan tempat tinggal.

Identitas masyarakat di lingkungan tempat tinggal adalah ciri khas atau jati diri yang membedakan suatu kelompok masyarakat dengan kelompok lain.

Identitas ini bisa berupa kebiasaan sehari-hari, budaya, bahasa, adat istiadat, pekerjaan mayoritas warga, hingga nilai-nilai yang mereka pegang bersama.

Jadi, identitas masyarakat bukan hanya tentang siapa orang-orangnya, tetapi juga bagaimana mereka hidup, berinteraksi, dan menjaga tradisi di lingkungannya.

Pada latihan soal kali ini, siswa diminta menjawab pertanyaan terkait aktivitas yang ada dalam halaman tersebut.

Sebagai catatan, sebelum melihat kunci buku pelajaran Pendidikan Pancasila Kelas 4 SD/MI Kurikulum Merdeka halaman 6 siswa diminta untuk terlebih dahulu menjawab soal secara mandiri.

Kunci jawaban ini digunakan sebagai panduan dan pembanding oleh orang tua untuk mengoreksi pekerjaan anak.

Kunci Jawaban Pendidikan Pancasila Kelas 4 SD/MI Kurikulum Merdeka Halaman 6, Bab 1 : Ayo, Menulis

Kunci Jawaban Pendidikan Pancasila Kelas 4 SD/MI Kurikulum Merdeka Hal 6
Ayo, Menulis

Kamu telah membaca komik dan berlatih menjodohkan. Sekarang, tuliskan cerita tentang identitas masyarakat di lingkungan tempat tinggalmu. Cerita ditulis sebanyak dua sampai tiga paragraf. Setiap paragraf terdiri dari satu kalimat utama dan tiga kalimat penjelas. Kamu bebas memberi nama tokoh serta menentukan watak, latar, dan alur ceritanya. Kerjakan di buku tulismu!

Jawaban :

Di kampung Nelayan Jaya, masyarakat dikenal sebagai warga yang menjunjung tinggi nilai gotong royong. Setiap kali ada hajatan, mereka selalu saling membantu menyiapkan makanan hingga membersihkan lingkungan. Bahkan, ketika ada warga yang sakit, tetangga-tetangga bergantian mengirimkan makanan dan menjenguk. Kebiasaan ini membuat ikatan persaudaraan mereka terasa sangat kuat.

Salah satu tokoh yang terkenal di kampung itu adalah Pak Rahman, seorang guru pensiunan yang dihormati. Ia sering mengingatkan anak-anak muda untuk tidak melupakan budaya setempat, seperti permainan tradisional dan bahasa daerah. Selain itu, ia juga rajin mengajarkan mengaji setiap malam di mushola kampung. Kehadiran Pak Rahman membuat nilai-nilai kearifan lokal tetap hidup di tengah arus modernisasi.