Berita Kriminal
Foto di MiChat Berbeda dengan Wajahnya, Gadis Open BO Dibunuh Pria Hidung Belang di Hotel
Seorang wanita Open BO dibunuh pria hidung belang karena foto yang ia pasang di aplikasi MiChat berbeda dengan wajahnya.
lihat foto
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Seorang wanita Open BO dibunuh pria hidung belang karena foto yang ia pasang di aplikasi MiChat berbeda dengan wajahnya.
Pelaku pembunuhan adalah HR (23) yang mengeksekusi korban AF (18) di kamar Hotel Laura, Senen, Jakarta Pusat, Senin (26/7/2022) dini hari.
Dari temuan jenazah AF di dalam kamar hotel, polisi melakukan penyelidikan dan bergerak cepat.
HR berhasil diringkus polisi saat berada di Stasiun Kereta Api (KA) Palmerah, Senin malam.
Baca juga: Sepasang Kekasih Tewas dalam Kecelakaan Maut Motor Vs Truk Bermuatan Batako
Baca juga: Hasil Lengkap Liga 1, PSIS Semarang Ditahan RANS, Madura Pesta Gol, Persija dan Persebaya Kalah
Baca juga: Harga Emas Antam Semarang Hari Ini Selasa 26 Juli 2022 Turun Rp 3.000, Ini Daftar Lengkapnya
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin, Senin (26/7/2022) malam menjelaskan awalnya pihaknya menerima laporan temuan jenazah perempuan muda dari pihak hotel.
Dari sana kata dia, polisi mengidentifikasi korban dan berhasil pula mengidentifikasi pelaku.
Hasil identifikasi kata dia AF diketahui adalah wanita open BO atau pekerja prostitusi online yang menjajakan diri di aplikasi MiChat dan menyebut dirinya terapi pijat plus.
AF diketahui akan melayani pelanggannya HR di Hotel Laura lantai 5 kamar 505, di Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat,
"Pelaku kesal terhadap korban, karena pelayanan yang diberikan tidak sesuai."
"Fisik dan wajah korban juga berbeda dengan foto di Aplikasi Michat," tutur Komarudin di Polsek Senen, Jakarta Pusat, Senin (26/7/2022)
Karenanya kata Komarudin, HR memukul AF dan menjerat leher dengan tali kasur hingga tewas.
"Iya pelaku memukul korban, setelah itu diikat lehernya dengan tali pengikat kasur kamar hotel," ujar Komarudin.
Tewasnya korban diketahui saat pihak Hotel Laura mendobrak pintu kamar. Sebab korban sudah melewati batas jam check-out.
"Jadi petugas hotel itu merasa korban ini menginap sudah melewati batas, ditunggu sampai jam 13.00 WIB tidak keluar juga."
"Akhirnya mereka paksa masuk ketika jam 14.00 WIB," ujar Komarudin.
