Kim Jong Un Pamer Rudal Hipersonik Korut

TRIBUNJATENG.COM, PYONGYANG - Pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut), Kim Jong Un memamerkan rudal nuklir hipersonik mematikan dalam parade militer pada Senin (25/4) malam, memperingati gencatan senjata yang mengakhiri Perang Korea, yang juga dikenal sebagai "Hari Kemenangan" di Korut.

Senjata itu dikhawatirkan dapat menyerang pangkalan AS dalam hitungan menit.

Kim Jong Un dalam pidatonya bahkan berjanji membangun persenjataan nuklir Korut dalam 'kecepatan kilat'.

Dalam pidatonya selama parade militer besar yang menampilkan sistem senjata paling kuat di negara bagian itu, Sang tiran mengancam akan menggunakan kekuatan nuklirnya jika diprovokasi.

Foto-foto media pemerintah menunjukkan Kim, mengenakan mantel seremonial militer putih, tersenyum dan melambai dari balkon bersama istrinya, Ri Sol Ju, dan pejabat senior lainnya.

Satu senjata yang dipamerkan di Alun-Alun Kim Il Sung, dinamai menurut nama mendiang kakek dan pendiri negara Kim, tampaknya adalah rudal hipersonik Hwasong-8, menurut analis kebijakan nuklir Ankit Panda.

Tidak seperti rudal balistik yang terbang ke luar angkasa sebelum kembali pada lintasan curam, senjata hipersonik itu terbang menuju target di ketinggian yang lebih rendah, dan dapat mencapai lebih dari lima kali kecepatan suara, atau sekitar 6.200 km per jam (3.850 mph).

Artinya, rudal yang mengerikan itu akan mampu meledakkan Guam, wilayah AS, hanya dalam waktu kurang dari 35 menit.

Menurut militer Korsel, rudal hipersonik itu pertama kali diuji oleh Korut pada September lalu, yang ditembakan di lepas pantai timur menuju laut.

Parade lainnya pada Senin (25/4) malam, memamerkan rudal balistik antarbenua (ICBM) terbesar Korut yang baru dibuat, Hwasong-17.

Korut mengklaim telah melakukan uji coba rudal itu bulan lalu dalam peluncuran ICBM jarak penuh pertamanya dalam lebih dari 4 tahun, merilis klip propaganda ledakan yang terinspirasi oleh film “Top Gun”.

Namun, Korsel membantahnya, dengan mengatakan Korut meluncurkan ICBM Hwasong-15 yang lebih kecil, setelah peluncuran Hwasong-17 sebelumnya disebut gagal.

Analis berspekulasi bahwa Hwasong-17, yang dijuluki 'rudal monster', dirancang untuk membawa banyak hulu ledak dan umpan untuk menembus pertahanan rudal dengan lebih baik.

Pawai militer itu juga memamerkan deretan senjata konvensional seperti artileri, peluncur roket, dan prototipe tank, ditambah puluhan ribu pasukan yang meneriakkan umur panjang kepada Kim Jong-un.