Berita Jateng
Bareng Radio Komunitas, Ganjar Ngopi di Lereng Merapi
opi adalah salah satu komoditas yang menarik untuk teman nongkrong bareng. Apalagi jika dinikmati di lereng gunung sambil ngobrol.
Penulis: hermawan Endra | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kopi adalah salah satu komoditas yang menarik untuk teman nongkrong bareng.
Apalagi jika dinikmati di lereng gunung sambil ngobrol.
Seperti yang dilakukan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama Jaringan Radio Komunitas Indonesia (JRKI) dan masyarakat pengelola desa wisata di Desa Samiran, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Sabtu (30/7/2022) sore.
Sore itu Ganjar memang sengaja datang ke desa di lereng Gunung Merapi itu untuk bertatap muka dengan warga dan kawan-kawan radio komunitas yang sedang menggelar kongres di sana.
Baca juga: Awal Mula Perseteruan Pesulap Merah vs Gus Samsuddin, Saling Sindir di Medsos hingga Labrak
Baca juga: Ibadah Haji dan Umrah Meningkat, Imigrasi Pemalang Kembali Layani Paspor Keliling
Baca juga: Hasil Babak I Skor 1-0 Timnas U-16 Indonesia Vs Filipina Piala AFF U-16 2022, Gol Cepat Bunuh Diri
Baca juga: Dana Cukai untuk Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Usai menyapa peserta kongres, Ganjar langsung menuju ke tempat Ngopi Gunung di Desa Samiran.
"Kopi menjadi komoditas yang menarik untuk teman nongkrong. Tadi saya coba kopi dari lereng Merapi ini dari wilayah Selo. Tadi ia (barista) buat Vietnam Drip dan ternyata enak," ujar Ganjar saat di lokasi.
Dalam kesempatan itu, Ganjar mengapresiasi eksistensi radio komunitas karena banyak di antaranya yang fokus pada informasi kebencanaan.
Siaran yang diberikan sangat membantu untuk informasi mitigasi bencana yang terjadi di suatu daerah.
"Kita sangat terbantu ya karena, kalau kita bicara radio komunitas, mereka punya concern yang sangat tinggi pada peminatnya. Radio komunitas kebencanaan umpama, itu menurut saya radio yang sampai hari ini eksis terus dan manfaatnya luar biasa," kata Ganjar.
Radio komunitas kebencanaan selalu memberikan informasi setiap tanda-tanda bencana alam muncul.
Misalnya yang dilakukan oleh radio komunitas di Merapi. Radio itu dengan cepat menginformasikan setiap kali terjadi tanda-tanda gunung ada erupsi.
"Jejaring itu dibangun di antara warga yang ada di sana, di sekitar area bencana dan mereka menyampaikan dengan cepat."
"Maka informasi yang sifatnya mitigasi disampaikan, informasi tentang BMKG disampaikan, informasi tentang tempat untuk mengungsi itu disampaikan," jelas Ganjar.
Tidak hanya itu, informasi yang diberikan terkadang jauh lebih cepat dari gerak tim evakuasi.
Misal dalam satu kasus terjadi erupsi atau bencana, radio komunitas dapat memberikan informasi di mana saja yang butuh pertolongan darurat.