Berita Jateng
Perubahan Kelas Klasifikasi Berikan Keuntungan dan Kerugian Bagi Para-atletik Indonesia
Perubahan kelas klasifikasi pada saat hari pertama pertandingan cabang para atletik di ASEAN Para Games 2022, Senin (1/8/2022) di Stadion Manahan
Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Perubahan kelas klasifikasi pada saat hari pertama pertandingan cabang para atletik di ASEAN Para Games 2022, Senin (1/8/2022) di Stadion Manahan, Solo, memberikan keuntungan dan kerugian bagi Indonesia.
Keuntungannya, jumlah lawan berkurang karena banyak peserta dari negara lain yang pindah kelas klasifikasi, hingga peluang medali terbuka. Namun, kerugiannya sejumlah nomor perlombaan tidak berjalan sesuai jadwal.
Hingga jadwal lomba yang awalnya berlangsung pagi digelar siang karena ada pemanggilan ulang.
"Ini bisa jadi keuntungan dan bisa jadi kerugian bagi Indonesia. Karena belum tahu bagaimana nanti perhitungannya, tapi sementara belum mempengaruhi jumlah perebutan medali atau peluang kita," kata Kepala Pelatih Tim Para atletik Indonesia Slamet Widodo, Senin (1/8/2022).
Karena menurutnya perubahan tersebut dari klasifier. Seperti yang terjadi pada kelas Putri Aulia 100 meter T13.
Di kelas tersebut sebenarnya diikuti oleh lebih dari empat pelari, namun pada saat akan bertandingan, dua negara peserta lainnya merubah klafikasi pelarinya.
"Di kelasnya Putri, seharusnya diikuti banyak peserta. Tapi ternyata banyak yang turun klasifikasi, karena mungkin kerusakan pengelihatan matanya bertambah berat. Jadi bisa saja berubah. Untung kalau diakui, tapi bisa rugi bila mana nanti hasil perlombaan tidak diakui," ungkapnya.
Banyaknya perubahan klasifikasi pada pertandingan hari pertama ini, membuat jadwal pertandingan molor karena digelar saat matahari sudah mulai terik.
Hal tersebut pun sedikit banyak mempengaruhi performa atlet Indonesia.
Salah satunya, Saptoyogo Purnomo yang berlomba di nomor 100 meter putra T37 (gangguan koordinasi bagian tubuh).
Karena berlomba jelang siang, dirinya merasa kurang tampil maksimal walaupun dia finis terdepan. Catatan waktu yang dibuatnya 11,42 detik dinilainya masih di bawah hasil terbaiknya, yakni 11,31 detik.
"Itu termasuk kurang ya. Karena tadi kendalanya panas cuacanya karena pertandingan digelar jelang siang, kalau start blok sih aman. Saya sendiri tidak pernah aklimatisasi lomba di siang hari. Biasanya latihan di pagi dan sore, jadi tadi agak kesulitan mengatasinya," tandasnya. (*)
Baca juga: Terima Komisi VIII DPR RI, Ganjar Dukung Penguatan BNPB dan Efektivitas Asrama Haji
Baca juga: Prakiraan Cuaca Kota Semarang Besok Selasa 2 Agustus
Baca juga: Wali Kota Pekalongan Aaf Resmikan Media Center untuk Wartawan
Baca juga: BREAKING NEWS: Sandy Pimred di Tegal Dilaporkan Hilang, Terakhir di Batang, Ini Foto dan Ciri-ciri