Campus Hiring & Sharing Knowledge OT Group: Menjawab Job Interview dengan Metode STAR

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Orang Tua Group merupakan perusahaan multinasional yang memproduksi berbagai macam produk kebutuhan sehari-hari seperti kebutuhan pribadi, wafer dan biskuit, minuman kesehatan, susu dan olahannya, teh, camilan, dan berbagai minuman.

Orang Tua (OT) Group juga salah satu kelompok bisnis produk konsumen besar di Indonesia.

OT Group semakin berkembang dan memiliki jaringan serta anak cabang di berbagai kota dengan anak cabang perusahaan distributor.

Produk yang telah banyak dikenal diantara Formula (sikat dan pasta gigi), makanan ringan Tango, minuman Teh Gelas, permen MintZ, Blaster, Oops, hingga Kiranti.

Produk OT selain yang disebutkan di atas ada juga minuman kesehatan lainnya dan minuman yang mengandung alkohol (ringan) seperti anggur merah.

Amer ini adalah minuman beralkohol asli buatan Indonesia sejak 1948.

Amer dibuat melalui proses fermentasi anggur merah yang dicampur dengan akar obat dan rempah.

Minuman yang sudah dikenal sejak dulu ini sering dijumpai di berbagai cafe, bar, restoran, hingga acara festival.

Anggur Merah Cap Orang Tua sendiri hadir dalam beberapa varian yang bisa dipilih sesuai selera.

Dan sebagai distributor khusus Amer ini adalah Perintis Karya Sentosa (PKS) yang berada di Semarang.

Pada Campus Hiring kali ini, Perintis Karya Sentosa (PKS) bekerja sama dengan Soegijapranata Student Career Center (SSCC) berbagi pengetahuan dalam acara bertajuk, 'Menjawab Job Interview dengan Metode STAR' secara dalam jaringan (daring) pada Rabu (3/8/2022).

Salah satu Human Resource (HR) dari PKS yang juga alumni Fakultas Psikologi, Enrico Raymond, membawa acara ini dengan santai namun mengena dengan menampilkan Clarissa Felita untuk menyampaikan company profile dan Maria Gabriella untuk menyampaikan metode STAR dengan sangat baik.

Menjadi catatan juga bahwa kak Gaby, panggilan dari Maria Gabriella merupakan HR OT Group, adalah alumni S1 dan S2 Psikologi Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata.

Setelah kurang lebih 60 menit menyampaikan 2 materi tersebut, dibuka sesi tanya jawab kepada audience di zoom meeting yang berjumlah 70-an.

Dua mahasiswa atau alumni yang berantusias yaitu Luly serta Irfan, berkesempatan menanyakan berbagai hal seputar validitas psikotes, mengapa “tidak perlu belajar saat akan psikotes”, job yang sesuai dan lain-lain. PKS memberikan apresiasi dengan memberikan souvenir kepada para penanya tersebut.