Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kecelakaan

Pesan Suara Terakhir Seorang Wanita Sebelum Tewas Ungkap Dugaan Kecelakaan Tunggal di Jembatan

Seorang wanita 29 tahun yang tewas dalam kecelakaan tunggal di  Jembatan Bajarum Kota Besi (Kobes) Kalimantan Tengah sempat mengirim pesan suara.

Editor: rival al manaf
istimewa
Jembatan Bejarum, Kota Besi, Kecamatan Mentaya Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. 

TRIBUNJATENG.COM, KALTENG - Seorang wanita 29 tahun yang tewas dalam kecelakaan tunggal di  Jembatan Bajarum Kota Besi (Kobes) Kalimantan Tengah sempat mengirim pesan suara terakhir.

Isi pesan suara itu kemudian mengungkap kecelakaan tunggal itu adalah peristiwa yang disengaja.

Korban YK wanita berusia 28 tahun kemudian diduga mengakhiri hidup dengan cara tidak wajar.

Baca juga: Kecelakaan Maut di Bergas Semarang, Truk Vs Beat, Bu Guru Meninggal Dunia

Baca juga: Resmi Datangkan De Ketelaere, AC Milan Kini Punya Trio Belgia

Baca juga: Video Gandeng Komunitas, Kecamatan Gajahmungkur Berhasil Turunkan Stunting

Warga Desa Buana Mustika, Kecamatan Telaga Antang Kabupaten Kotawaringin Timur tersebut meninggal setelah mengalami kecelakaan tunggal menabrak tiang besi Jebatan berkontruksi baja.

Korban mengalami kecelakaan tunggal di Jembatan Mentaya atau Jembatan Bajarum, Kecamatan Kota Besi (Kobes), Jalan Trans Kalimantan arah Sampit-Palangkaraya, Minggu (31/7/2022), pukul 00:15 WIB.

Informasi terhimpun menyebutkan, sebelum kecelakaan tunggal korban meninggal, dia sempat mengirimkan pesan terakhir berupa voice note kepada salah seorang keponakannya yang disebutnya dengan panggilan Sen.

Pesan berupa voice note atau pesan suara tersebut berisi luapan emosi YK yang disampaikan kepada Sen, isi pesan suara tersebut merupakan luapan emosi korban sebelum ditemukan meninggal dunia mengalami Laka Tunggal di jembatan Bajarum Kota Besi (Kobes) Kabupaten Kotim tersebut.

Pesan suara tersebut beredar di grup-grup Whats App warga Kotim. Seperti yang dituturkan Eka salah seorang warga yang menyampaikan pesan suara tersebut ke Tribunkalteng.com.

Dia mengatakan pesan suara tersebut didapat dari rekannya, Lena, yang dikirim oleh ipar Lena tetangga korban di Desa Buana Mustika, Kecamatan Telaga Antang.

Setidaknya Ada 4 pesan suara yang dikirimkan dengan bahasa daerah setempat yang isinya mengagetkan banyak orang yang mendengarnya, karena menjurus pada upaya mengakhiri hidup dengan tidak wajar di Jembatan Bajarum.

Dalam pesan suara tersebut, korban tampak kecewa dengan seorang lelaki yang disebutnya Om, sehingga diduga akhirnya melakukan aksi mengakhiri hidup dengan cara tidak wajar mengakibatkan nyawanya melayang di Jembatan Bajarum.

Isi pesan suara tersebut korban juga merasa putus asa sehingga mengungkapkan dia sudah capek hidup di dunia, karena masalah yang dihadapinya terlalu berat.

“Aku di Jembatan Bajarum. Datangi saja aku di Jembatan Bajarum bawa om mu, biar dia lihat kenekatan ku bagaimana,” ucapnya dalam pesan tersebut yang dikirimkan pada keponakan korban yang dipanggilnya Sen.

Demikian pesan-pesan terakhir yang disampaikan korban kepada keponakannya. Terdengar dari pesan suara tersebut korban berusaha kuat menahan emosinya yang menggebu-gebu. Korban diduga memiliki masalah rumah tangga yang tak mampu lagi dibendungnya.

Saat dikonfirmasi kepada Kapolsek Kota Besi, Iptu Kosean Afandi, mengungkapkan pada saat kejadian korban mengendarai sepeda motor jenis matic dengan nomor polisi KH 5377 QK.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved