Berita Pekalongan
Sambut HUT ke-77 RI, Warga Jalan Selat Lombok Pekalongan Hias Kampung Jadi Penuh Warna dan Bersih
Warga di Kampung Selat Lombok Kota Pekalongan antusias menyambut Hari Kemerdekaan.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Warga di Kampung Selat Lombok Kota Pekalongan begitu antusias menyambut Hari Kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia.
Warga mempercantik wilayah kampung yang memanjang sekira 800 meter di Jalan Selat Lombok itu, menjadi penuh warna, bersih, dan penuh spot foto.
Terdapat berbagai hiasan, seperti puluhan payung kecil, kerajinan dari limbah plastik, hingga lukisan di sepanjang jalan.
Wilayah tersebut masuk dalam RT 05 RW 10 Kelurahan Panjang Wetan, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan.
Seorang warga, Mursalina (54) mengatakan, menghias kampung dengan berbagai pernak-pernik memang sudah menjadi agenda rutin menjelang Hari Kemerdekaan RI.
Tetapi tahun ini masyarakat lebih antusias untuk ikut meramaikan.
Terlebih bertepatan dengan momentum hari kemerdekaan, kampungnya mewakili kelurahan dalam lomba Kebersihan, Keindahan, dan Ketertiban (K3) tingkat kota.
"Warga sangat senang. Harapannya seterusnya seperti ini, tidak hanya menjelang hari kemerdekaan. Termasuk kebersihan selalu terjaga," kata Lina, kepada tribunjateng.com, Selasa (2/8/2022).
Ketua RT 05, Sri Wiyanto (51) bersyukur, proses menghiasi kampung menjadi lebih cantik jelang Hari Kemerdekaan ke-77 RI berjalan lancar tanpa adanya kendala.
Karena semua warga ikut terlibat, mulai dari para pemuda, ibu-ibu hingga bapak-bapak.
Ia mengatakan, tidak hanya soal kecantikan atau keindahan kampung saja yang diperhatikan.
Tetapi termasuk kebersihan dan kehijauan lingkungan dengan berbagai tumbuhan.
Karena kebetulan lingkungan RT-nya ditunjuk mewakili kelurahan mengikuti lomba K3 yang diselenggarakan Pemerintah Kota Pekalongan.
"Alhamdulillah berkat kerjasama yang baik antar pemuda, ibu-ibu dan bapak-bapak kegiatan ini sudah terlaksana. Untuk mempersiapkan ini kami menghabiskan waktu selama tiga minggu," ungkapnya.
Sri berharap, rutinitas dan kebiasaan untuk membuat kampung menjadi indah dan bersih bukan hanya berlangsung menjelang 17 Agustus.