Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Pembangunan Sheet Pearl Tambak Lorok Semarang akan Dimulai Bulan September 2022

Berbagai upaya telah dilakukan Pemkot Semarang untuk mengatasi rob dan banjir. 

Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: sujarwo
Tribun Jateng/Rahdyan Trijoko Pamungkas
Talk show masalah banjir rob pada acara The Rising Tide yang diselenggarakan Lanal Semarang. 

ia menuturkan tragedi di Lamicitra diakibatkan tembok laut yang ada di kawasan tersebut sangat kritis dan tidak stabil. Hal ini menyebabkan tembok jebol saat  dihantam ombak tinggi.

Sementara itu, Guru Besar Bidang Ilmu Oseanografi Pada Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro Prof. Dr. Denny Nugroho Sugianto, menuturkan berdasarkan hasil analisis pada tahun 2009 penyebab rob dikarenakan naiknya permukaan air laut. Namun kenaikan permukaan air laut jika dirata-rata sangat kecil.

"Kenaikan permukaan air laut 7 hingga 8 sentimeter per tahun. Hal tersebut berdasarkan datang pasang surut yang diberikan dari Pushidrosal," tuturnya.

Menurutnya,  mundurnya garis pantai penyebab parahnya rob. Namun hal yang dilakukan pemerintah saat ini untuk menangani hal tersebut dengan cara membangun tanggul. Cara tersebut dinilainya kurang efektif menanggulangi rob. 

Oleh sebab itu pihaknya menyarankan agar tidak membangun tanggul kembali dan memanfaatkan yang sudah ada.

"Jika dilihat secara teori  di laut Jawa gelombang itu ada karena angin. Kalau di pantai selatan gelombang itu ada baik ada angin ataupun tidak ada angin. Gelombang ini datang  terus menerus dan menghantam bangunan sifatnya hanya bertahan saja. Kalau terus menerus menghantam bangunan yang ada itu lama-lama runtuh dan rusak," tuturnya.

Berdasarkan hasil penelitian,kata dia, saat ini  kota Semarang tepatnya di Tug,  garis pantai telah mundur 1,2 hingga 1,8 kilometer. Begitu juga Kabupaten Demak garis pantai mundur paling besar 5,1 kilometer. 

"Jika dibiarkan akan memperparah. Sementara apa yang dilakukan pemerintah Provinsi dan kota sudah sangat besar," tutur dia.

Aplikasi tersebut diciptakan ketika dia sering mendapatkan keluhan masyarakat rob datang secara tiba-tiba. Pihaknya berupaya membantu agar masyarakat mengetahui kapan rob itu datang.

"Jadi masyarakat bisa mengetahui kapan rob itu datang," ujarnya.

Terkait penanganan rob ia menyarankan  untuk mengembalikan garis pantai dengan cara reklamasi kecil yaitu  menambahkan pasir pantai. Biaya yang dikeluarkan untuk melakukan reklamasi kecil hampir sama dengan pembangunan tanggul.

"Kemudian jangan dibuat kepentingan komersial bisnis maupun industri berat. Sebab itu akan memperparah. Karena pemanfaatan air tanah menjadi penyebab turunnya permukaan tanah. Beban bangunan juga memperparah turunnya tanah," tandasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved