Berita Semarang
Perpusnas RI Sinergikan Program Bersama Para Stakeholder di Jawa Tengah
Perpusnas telah laksanakan Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial.
Penulis: faisal affan | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas) sebagai pembina untuk semua jenis perpustakaan sejak 2018, telah melaksanakan Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan Kualitas Layanan Perpustakaan, meningkatkan Penggunaan Layanan oleh Masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Maka dari itu, Perpusnas RI selenggarakan kegiatan Stakeholder Meeting (SHM) Provinsi untuk mempertemukan para pemangku kepentingan (stakeholder) supaya dapat berkolaborasi atau bersinergi dalam membangun literasi masyarakat.
Plh Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Jawa Tengah, Sapta Hermawati, mengatakan kolaborasi dan sinergi diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak dan mendorong tugas pokok dan fungsi ataupun tujuan dari setiap stakeholder.
"Kolaborasi yang bisa diberikan dapat berupa kerjasama program, sumber daya manusia, barang dan material. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari siklus tahunan pelaksanaan Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial," ujarnya saat membuka kegiatan SHM di Hotel MG Setos Semarang, Kamis (4/8/2022).
Pihaknya melanjutkan, pada tahun 2022 ini Stakeholder Meeting (SHM) Provinsi dilaksanakan di 33 provinsi secara onsite (tatap muka), dibagi dalam 5 gelombang dimana setiap gelombang dilaksanakan di 6-7 provinsi.
"Pertemuan stakeholder Meeting (SHM) di tingkat provinsi ini merupakan bagian dari upaya menciptakan ekosistem pendukung bagi pelaksanaan program di level provinsi, kabupaten & desa," tambahnya.
Di lain pihak, Plt Asisten Administrasi Sekda Jawa Tengah, Slamet, mengatakan Jawa Tengah memiliki mitra terbanyak yang digandeng oleh Perpustakaan Nasional RI. Menurutnya, perpustakaan sudah tersebar di 25 kabupaten dan 6 kota.
"Semoga nantinya setelah ini bisa tambah banyak. Termasuk kualitasnya sesuai dengan yang diharapkan. Saya rasa tujuan dari SHM sangat bagus. Untuk membangun komunitas antar perpustakaan," terangnya.
Pihaknya juga sempat meminta kepada Perpusnas RI untuk meningkatkan sarana dan prasarana perpustakaan daerah. Slamet pun bersedia memberikan lahan milik Pemprov Jateng jika memang diperlukan.
"Jangan khawatir dengan lahan. Pasti akan kami bantu semaksimal mungkin," imbuh Slamet.
Slamet meminta kepada Perpusnas RI untuk bergerak cepat dalam hal transformasi di era digital. Supaya akses masyarakat ke perpustakaan semakin dekat dan semakin mudah.
"Saya tahu sudah ada beberapa perpustakaan yang masuk ke desa-desa di Jawa Tengah. Itu bagus. Semoga bisa semakin ditingkatkan," tutupnya.(*)
