Berita Boyolali
Satpol PP Boyolali Heran Tas Remaja Pengamen Ini Isinya Sajadah, Kaget Saat Tahu Tempat Tinggalnya
Selama sekitar 2 bulan, tiap malam BW tidur di kompleks pemakaman umum Desa Klaseman, Kecamatan Gatak, Sukoharjo itu
Dia pun mengaku untuk kebutuhan sehari-hari tak ada masalah.
Mulai dari baju hingga peralatan mandi sudah punya semua.
Hanya saja, dia tak punya Al Qur'an sendiri.
Sementara itu, Asisten 2, Setda Boyolali, Insan Adi Asmono mengatakan temuan remaja yang hidupnya ngamen dan tinggal di makam memantik perhatiannya.
Dia pun kemudian mendiskusikan penanganan remaja, agar remaja ini bisa menjalani hidup secara normal dan layak.
"Setelah ditemukam oleh Satpol-PP. Remaja ini dibawa ke rumah singgah. Cuman, (tinggal) di rumah singgah itu ada ketentuannya. Ini kita diskusikan dengan Baznas dan kita carikan orang tua asuh," jelasnya.
Untuk sementara ini, BW masih tinggal dulu di rumah singgah.
Sejurus dengan itu, orang tua asuhnya juga akan mencarikan tempat tinggal untuk BW.
Dengan begitu BW ini nanti ke depan bisa menjadi orang seperti apa yang menjadi doanya.
"Entah itu (tinggal) ngontrak atau bagaimana, kami serahkan ke bapak asuhnya. Yang penting (BW) bisa menjalani hidup secara normal," pungkasnya.
Tidur di Dekat Makam Ayahnya
Sebelumnya, kisah mengandung bawang atau penuh haru biru datang dari seorang remaja di Kabupaten Boyolali.
BW, remaja 16 tahun diketahui tinggal di makam sang ayah di wilayah perbatasan Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Sukoharjo.
Ia tinggal seorang diri di cungkup atau sebuah bangunan yang menaungi makam keluarga.
Dia tidur di tumpukan baju yang tertata rapi serta selimut dan alas tidur di samping batu nisan.