Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Salatiga

Sering Dakwah Antara Islam dan Budaya, Tafsir Diberi Gelar dari Keraton Surakarta

Keraton Surakarta beri penghargaan kepada Ketua Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah.

Penulis: Hanes Walda Mufti U | Editor: sujarwo
Tribunjateng.com/Ist.
Tafsir diberi gelar Kanjeng Raden Aryo Tumenggung dari Keraton Surakarta, Senin (8/8/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA – Keraton Surakarta berikan penghargaan kepada Ketua Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah (WMJ) Kiai Tafsir Dwijoluhur Pujonagoro (58).

Penghargaan ini secara resmi menjadikan Tafsir sebagai bagian keluarga besar Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dengan gelar Kanjeng Raden Aryo Tumenggung (KRAT).

Gelar tersebut diterima Tafsir pada Minggu (7/8/2022) di Keraton Kasunanan Surakarta.

Tafsir Dwijoluhur Pujonagoro mengatakan bahwa dirinya tidak menyangka akan mendapatkan gelar dari Keraton Surakarta.

“Awalnya saya tidak mudeng kalau akan diberi gelar seperti itu, tetapi saya berterima kasih kepada pihak keraton khususnya kepada Gusti Mung selaku Ketua Dewan Adat Keraton Surakarta,” kata Tafsir kepada Tribunjateng.com, Senin (8/8/2022).

“Karena sudah diberi gelar akan saya hormati dan terima gelar tersebut,” imbuhnya.

Sehari-hari, Tafsir merupakan Dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo sejak tahun 1992 dan menjadi ketua WMJ sejak tahun 2015.

Dirinya merupakan warga Jalan Tanjungsari Barat III Ngaliyan Semarang.

Tafsir mengaku bahwa sering memberikan edukasi kepada masyarakat, hal tersebut merupakan salah satu faktor diberikannya gelar.

“Pemberian ini karena kepedulian kepada pelestarian dan edukasi tentang budaya,” jelasnya.

Dirinya berkomitmen untuk tetap menjaga nama baik gelar yang diberikan dari Keraton Surakarta.

“Sudah menjadi kewajiban di dalam pengajian-pengajian sering menyampaikan budaya di dakwah Islam,” paparnya.

Di dakwah Islam itu butuh empat pendukung, yakni Sumber Daya Manusia (SDM), Kekuasaan, Ekonomi dan Budaya.

Tafsir diberi gelar Kanjeng Raden Aryo Tumenggung dari Keraton Surakarta, Senin (8/8/2022).
Tafsir diberi gelar Kanjeng Raden Aryo Tumenggung dari Keraton Surakarta, Senin (8/8/2022). (Tribunjateng.com/Ist.)

“Tanpa budaya dakwah tidak lancar, maka pentingnya budaya dipahami oleh masyarakat Islam termasuk warga Muhammadiyah harus melek budaya bahwa beragama tidak lepas dari budaya,” ungkapnya.

“Saya tetap pada konsentrasi saya selama ini, bagaimana mengedukasi kepada masyarakat khususnya umat Islam bahwa hidup tidak pernah lepas antara Islam dan budaya,” imbuhnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved