Berita Semarang
Polda Jateng Pamerkan 9 Remaja, Pelaku Pembunuhan Siswa SMP Magelang Hingga Pembacok di Semarang
Polda Jateng mendorong semua pihak untuk lebih berperan dalam memberikan pemahaman hukum
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Polda Jateng mendorong semua pihak untuk lebih berperan dalam memberikan pemahaman hukum terhadap kalangan remaja dan anak-anak di bawah umur.
Wakapolda Jateng Brigjen Pol Abioso Senoaji menengarai, rendahnya pemahaman hukum menjadi penyebab tingginya jumlah anak di bawah umur yang terlibat dalam tindak pidana.
"Peran semua pihak terutama orang tua dibutuhkan untuk memberikan pemahaman pada anak-anak ini.
Meskipun ketika di rumah mereka menunjukkan perilaku yang positif.
Namun saat keluar rumah perilaku mereka bisa saja berubah," kata Wakapolda saat memimpin konferensi pers di lobby Mapolda Jateng, Rabu (10/8).
Baca juga: Pembunuhan Siswa SMP di Magelang, Saksi Melihat Bocah 15 Tahun Ini Mencuci Tangan Berlumuran Darah
Baca juga: Ibu Arya Korban Pembacokan di Jalan Suratmo Semarang Lapor Polisi: Meresahkan!
Berubahnya perilaku remaja tersebut, kata dia, disebabkan banyak faktor seperti teman pergaulan dan lingkungan.
"Anak di bawah umur dan remaja adalah masa depan bangsa, namun apabila banyak dari mereka yang terlibat aksi kriminal maka akan dibawa kemana bangsa ini," lanjut dia
Lebih lanjut dia menyorot pengaruh minuman keras bagi remaja saat mereka melakukan tindak pidana.
"Saat mereka dalam kondisi mabuk, maka alur berpikir menjadi terganggu.
Terhadap hal-hal seperti ini (minuman keras) pengawasan terhadap remaja perlu ditingkatkan.
Kalau masih sekolah, peran guru harus lebih terlihat," tambahnya.
Sebagai penegasan, Wakapolda menyatakan pihaknya akan mengambil tindakan tegas terhadap peredaran minuman keras di Jawa Tengah.
"Saya perintahkan seluruh jajaran untuk memberangus peredaran miras baik itu lokasi, tempat maupun bila ada, pabrik minuman keras," tegasnya.
Dalam gelar konferensi pers di Mapolda Jateng, terdapat empat kasus besar yang dipaparkan Wakapolda.
Diantara kasus-kasus tersebut, 9 orang remaja ditetapkan sebagai tersangka pelaku tindak pidana.
Satu anak dibawah umur berinisial IL (15) menjadi tersangka kasus pembunuhan terhadap seorang siswa SMP berusia 13 tahun di Grabag, Magelang pada Rabu (3/8).
Sementara 8 remaja menjadi pelaku tindak pidana di Kota Semarang.
Remaja berinisial DC (17), ASN (22), RWS (20), AWW (16) dan MAAZ (19) menjadi pelaku pembacokan terhadap seorang warga Pontianak di Jl Dr Cipto Semarang pada Minggu (31/7).
Sedangkan remaja berinisial SF (17), IS (15) dan MPWS (16) menjadi tersangka pembacokan terhadap tiga anak di bawah umur di Jl Suratmo, juga pada Minggu (31/7) lalu.(*)
Dewan Soroti Dampak Sosial Pembangunan Tol Semarang - Demak |
![]() |
---|
Inilah Potret Gajah Sumatera yang Jadi Koleksi Terbaru Semarang Zoo |
![]() |
---|
Hore! 2 Gajah Sumatra Bernama Bona dan Sela Segera Datang ke Semarang Zoo |
![]() |
---|
RUPS Tahun Buku 2022 Pertamina Bukukan Laba Bersih Rp 56,6T |
![]() |
---|
EDRR Indonesia 2023 Bakal Digelar Oktober 2023 |
![]() |
---|