Berita Semarang
Tanggapan Kenaikan Tarif, Atika : Masyarakat Diinjak Terus Sampai Kering Oleh Pemerintah
Pengguna setia layanan ojek online di Kota Semarang mengerutkan dahi, menangapi wacana kenaikan tarif layanan transportasi online.
Penulis: budi susanto | Editor: Catur waskito Edy
Menurutnya, perekonomian masyarakat yang belum pulih harusnya jadi pertimbangan kenaikan tarif transportasi online.
"Kalau sudah pulih tidak apa-apa, la fakta di lapangan semua harga naik, belum pajak yang dibebankan. Sepertinua masyarakat terus diinjak sampai kering oleh pemerintah. Mohon pemerintah mempertimbangkan hal krusial tersebut," katanya berapi-api.
Sementara itu, beberapa dirver ojek online hanya bisa pasrah menanggapi kenaikan tarif ojek online.
Mereka berujar yang dirugikan dengan kenaikan tarif adalah pengguna layanan ojek online.
"Kalau kami hanya mengikuti saja, meskipun akan berdampak kurangnya pengguna ojek online nantinya," imbuh Santoso satu di antar driver ojek online sala Gunungpati.
Ditambahkannya, setidaknya pemerintah tak menaikan tarif layanan transportasi online terlebih dahulu.
"Kalau sekarang dinaikkan di tengah melambungnya harga kebutuhan pokok, rasanya kurang tepat," tambahnya. (*)
Baca juga: Polda Jateng Janji Berantas Miras : Tak Ada Perilaku Pidana Dimulai dari Tenggak Dawet Ayu
Baca juga: Membangun Nilai dan Semangat Sumpah Pemuda melalui Model Snowball Throwing
Baca juga: 8 Kamera Akan Dipasang di Karanganyar, Termasuk di Kawasan Wisata
Baca juga: Tak Terima Ditegur karena Bleyer Motor, Pemuda Sok Jagoan Triyagan Langsung Pukul Warga