Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Fashion

Wajah Kelas Sosial Pada Citayem Fashion Week

Citayam Fashion Week merupakan sebuah fenomena yang lahir sejak masa pandemi di tahun 2022.

Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: galih permadi
IST
Kawasan Sudirman yang viral karena Citayam Fashion Week 

TRIBUNJATENG.COM - Citayam Fashion Week merupakan sebuah fenomena yang lahir sejak masa pandemi di tahun 2022.

Citayam Fashion Week viral di media massa khususnya pada Tiktok sehingga menjadi sebuah tren yang dikenal banyak orang.

Asal dari nama Citayam itu sendiri berasal dari para pengunjung yang datang ke daerah Sudirman yaitu dari Citayam serta daerah-daerah lainnya yang berada di sekitar Jabodetabek.

Diketahui bahwa inisiator dari fenomena tersebut merupakan seorang pegawai swasta yang fokus dalam bidang digital marketing.

Pegawai swasta tersebut kemudian mencetuskan ide Citayam Fashion Week yang tentu lekat dengan dunia modelling atau yang berbau trend fashion.

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, tren ini berlokasi di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan.

Kawasan Sudirman menjadi tempat berkumpulnya kelompok anak muda yang memang sengaja berkumpul atau ‘nongkrong’ untuk memamerkan gaya busananya masing-masing.

Daerah Sudirman khususnya di daerah Dukuh Atas tadinya dikenal sebagai tempat yang tidak ramai akan pejalan kaki, tetapi adanya tren Citayam Fashion Week menjadikan daerah tersebut menjadi ramai sebagai tempat hiburan.

Tren Citayam Fashion Week yang tadinya milik kelas menengah ke bawah telah berubah menjadi milik kalangan menengah ke atas.

Hal ini dapat dilihat dengan adanya kemunculan para ‘selebgram’ maupun yang datang ke daerah Sudirman khususnya Dukuh Atas untuk menyaksikan dan mengikuti tren ini.

Berubahnya kepemilikan tren Citayam Fashion Week dari kelas menengah ke bawah menjadi milik kelas menengah ke atas menunjukkan adanya pro dan kontra dari tren ini.

Masyarakat memiliki pendapat yang berbeda-beda terhadap tren yang sedang ramai dibicarakan ini.

Sebagian masyarakat menganggap bahwa tren Citayam Fashion Week ini membawa perubahan yang buruk terhadap daerah Sudirman.

Daerah Sudirman yang tadinya bersih berubah menjadi kotor karena adanya kedatangan orang-orang yang mengikuti tren Citayam Fashion Week.

Citayam Fashion Week memperlihatkan sebuah kesenjangan sosial dimana  adanya keresahan atau penolakan dari kelompok kontra.

Kaum borjuis yang dapat disebut juga sebagai kelas menengah ke atas tidak  setuju akan adanya tren Citayam Fashion Week karena daerah Sudirman khususnya Dukuh Atas mengalami perubahan yang buruk, seperti lingkungannya yang berubah menjadi kotor.

Tidak hanya itu, tetapi tren ini juga membawa perubahan yang cukup besar baik terhadap masyarakat kelas atas maupun masyarakat kelas bawah serta lingkungan sekitar.

Hal ini dapat dilihat dari adanya fashion yang berubah. Ray - SMA Kolose Gonzaga, Jakarta  (*) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Komentar

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved