Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kriminal

Pak Kadus Ditangkap Polisi karena Rekam Persetubuhan dengan Gadis Tetangga, Video Disebar ke Kakak

Pelaku melakukan hubungan intim dan direkam. Korban adalah tetangganya sendiri

Editor: muslimah
Surya
Ilustrasi video mesum 

TRIBUNJATENG.COM - ES (56), seorang kepala dusun  ditangkap polisi atas kasus dugaan pornografi.

Kadus di Kayuaro Barat, Kabupaten Kerinci, Jambi dilaporkan oleh kakak korban yang tak terima adiknya dilecehkan.

Korban berinisial M (22).

ES sengaja merekam video saat berhubungan badan dengannya dengan maksud buruk.

Baca juga: Terekam CCTV, Sopir Bus Trans Jogja Nyetir Sambil Tarik Menarik Tas dengan Pencuri, Ini Kronologinya

Baca juga: Ferdy Sambo Sebut Brigadir J Dibunuh karena Lukai Martabat Keluarga tapi 3 Peristiwa Ini Bicara Lain

Video itu digunakan untuk menjerat korban supaya korban selalu mengikuti perilaku bejatnya.

"Pelaku melakukan hubungan intim dan direkam. Korban adalah tetangganya sendiri," kata Kasat Reskrim Polres Kerinci, Iptu Edi Mardi, Sabtu (13/8/2022).

Ia mengatakan, petugas kepolisian meringkus ES setelah mendapatkan laporan dari kakak korban.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, ES diketahui telah tiga kali menyetubuhi korban dan merekamnya dengan durasi 23 menit 10 detik.

Curhat gagal menikah 

Edi Mardi menerangkan, kasus ini bermula saat korban sering curhat kepada pelaku setelah gagal menikah.

Korban curhat kepada pelaku karena pelaku adalah kepala dusun di tempat tinggalnya.

Karena sering bertemu dan curhat, akhirnya korban dan pelaku menjadi dekat, hingga akhirnya keduanya melakukan persetubuhan.

"Menurut keterangan korban, awalnya ia diberi minum air putih, akhirnya lemas dan menuruti hingga melakukan hubungan badan," kata Edi.

Hasil pemeriksaan menunjukkan, pelaku sempat merekam video saat berhubungan badan dengan korban.

"Saat pertama kali berhubungan tidak direkam. Yang kedua dan ketiga baru direkam pelaku tanpa sepengetahuan korban, dengan durasi 23 menit 10 detik," beber Edi Mardi.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved