Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kendal

22 Desa di Kendal Masih Berstatus Blankspot, Tersebar di 5 Kecamatan, Ini Data Rincinya

Pada 2024 semua desa bisa memanfaatkan fasilitas internet, melalui instansi pemerintah, termasuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan.

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: deni setiawan
ISTIMEWA/DOK TRIBUN JATENG
ILUSTRASI petugas sedang mengecek jaringan internet. 

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - 22 desa di Kabupaten Kendal terdata masih dalam keadaan blankspot.

Puluhan desa itu tersebar di 5 kecamatan.

Meliputi Kecamatan Kaliwungu Selatan, Ringinarum, Pageruyung, Singorojo, dan Limbangan.

Rinciannya adalah Dusun Sirowo dan Wonorejo Desa Sidomakmur Kecamatan Kaliwungu Selatan, Dusun Jatigowok Desa Kedungasri Kecamatan Ringinarum.

Baca juga: BREAKING NEWS: Pemuda Kendal Ditemukan Tewas Bersimbah Darah, Ada Luka Sabetan dan Tusukan

Baca juga: Jembatan Sungai Bulanan di Weleri Dibikin Makin Kokoh, DPUPR Kendal: Konstruksi Diubah

Lalu empat desa di Kecamatan Pageruyung, yaitu Dusun Sokokarang dan Sokokranen Desa Pagergunung, Dusun Bulupitu Desa Surokonto Kulon, Dusun Watudono dan Sempu Lawang Desa Surokonto Wetan, serta Dusun Kalibulak Desa Kebon Gembong. 

Selain itu, di Kecamatan Singorojo dan Limbangan, masing-masing ada 8 desa yang masih blankspot.

Meliputi Desa Kaliputih, Cening, Getas, Cacaban, Sukodadi, Banyuringin, Kalirejo, dan Singorojo Kecamatan Singorojo.

Serta Desa Ngesrepbalong, Tamanrejo, Sriwulan, Tambahsari, Peron Kedungboto, Sumberahayu, dan Pagerwojo Kecamatan Limbangan.

Kepala Diskominfo Kabupaten Kendal, Wiwit Andariyono mengatakan, dari data itu ada beberapa daerah tidak terdeteksi sinyal internet.

Selebihnya hanya teridentifikasi sinyal 2G, 3G, dan 4G lemah di Kecamatan Limbangan. 

Wiwit menyebut, beberapa daerah sudah terpasang jaringan fiber optik dan ada juga yang belum terpasang. 

"Di 5 kecamatan tersebut yang terdata blankspot, tapi tidak semuanya."

"Paling banyak memang di wilayah Kendal atas."

"Kami terus berupaya perbaiki dan tingkatkan sarana dan prasarana akses internet di semua wilayah Kendal secara bertahap," terangnya kepada Tribunjateng.com, Senin (15/8/2022).

Wiwit mengatakan, pihaknya sudah memberikan fasilitas internet kepada beberapa pemerintah desa sebelum 2020. 

Setelah itu, program layanan internet dari pemerintah daerah tidak bisa disalurkan lagi ke pemerintah desa.

Pihaknya bakal menyasar sekolah-sekolah dasar di pedesaan dan perkampungan agar bisa terfasilitasi internet dengan alokasi anggaran yang diperoleh dari provinsi Rp 3,7 miliar untuk membangun jaringan FO pada 2023.

Baca juga: Innalillahi, Pelajar SMP Hanyut di Kali Kutho Kendal, Ditemukan Meninggal

Baca juga: Upacara HUT Gerakan Pramuka di Kendal, Ini Kata Bupati Dico M Ganinduto

Meski demikian, Wiwit menyebut, program tersebut sudah mulai dikerjakan bertahap sejak 2020 dengan menyasar sekolah-sekolah tak terjangkau internet. 

"Kami sudah bangun tower di 7 wilayah dan itu sangat terbatasi."

"Di sekolah-sekolah coba kami prioritaskan, kami buat tower tambahan."

"Kami yakin semua desa pasti ada sekolah dasar, kami bisa masuk ke sana," ujarnya. 

Pihaknya manarget, pada 2024 semua desa bisa memanfaatkan fasilitas internet, melalui instansi pemerintah di wilayah tersebut, termasuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan di sekolah-sekolah. 

"Kami juga sedang lakukan upaya kerja sama dengan Dishub, manakala jaringan FO nantinya bisa dipasang di lampu-lampu PJU."

"Upaya kerja sama juga dengan Dinas PU, dan sudah kami cicil," tuturnya.

Wiwit mendorong pada setiap pemerintah desa bisa lebih mandiri dengan meningkatkan fasilitas internet.

Kata dia, Diskominfo Kabupaten Kendal bakal menyiapkan terobosan-terobosan program untuk bisa dimanfaatkan masyarakat secara umum, meskipun kapasitasnya masih terbatas. 

"Nanti kalau jaringan FO terpasang, desa bisa membuat Bumdes untuk mengelola itu."

"Kami maksimalkan upaya agar pada 2024 bisa menekan angka blankspot di Kabupaten Kendal," katanya.

Kepala Disdikbud Kabupaten Kendal, Wahyu Yusuf Akhmadi mengatakan, saat ini masih ada beberapa sekolah yang belum tercover jaringat internet secara baik, terutama di wilayah Kendal atas.

Pihaknya akan terus berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait, untuk bisa mendukung fasilitas jaringan internet di tiap sekolah. 

"Kami terus berkolaborasi dengan pihak terkait, seperti Diskominfo, Dispermasdes, pemerintah desa, dan pihak swasta yang bergerak di bidang jaringan internet."

"Ini bagian dari upaya mendukung digitalisasi pendidikan," jelasnya. (*)

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut di Semarang, Pemotor Wanita Asal Demak Tewas Terlindas Bus Pariwisata

Baca juga: Detik-detik Arif Siswa SMP di Demak Tewas Kecelakaan Terlindas Truk Kontainer: Pulang Sekolah

Baca juga: Mind Mapping Tingkatkan Hasil Belajar IPS

Baca juga: Memahami Materi Zakat dengan Market Place Activity

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved