Berita Blora
Protes Kecewa Tak Segera Diperbaiki, Warga Tanami Pohon Pisang Jalan Di Desa Sambongwangan Blora
Aksi protes atas kekecewaan tak segera diperbaiki, warga tanami jalan rusak di Dukuh Nguleng Desa Sambongwangan, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blo
Penulis: ahmad mustakim | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Aksi protes atas kekecewaan tak segera diperbaiki, warga tanami jalan rusak di Dukuh Nguleng Desa Sambongwangan, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora dengan pohon pisang.
Informasi yang didapat tribunmuria.com, kejadian tersebut terjadi pada Rabu Sore 17 Agustus 2022 tepat diperayaan HUT ke-77 RI.
Belum diketahui secara pasti siapa pelaku aksi tanam pohon pisang di jalan poros yang menghubungkan desa Sambongwangan dengan desa Gembyungan Kecamatan Randublatung ini.
Namun aksi nekat itu sempat menghebohkan dunia maya.
Kades Sambongwangan, Wahyudi mengungkapkan, tindakan tersebut sebagai bentuk protes kepada pemerintah. Namun dilampiaskan dengan cara yang berbeda.
"Secara pribadi saya menyayangkan tindakan itu, Tapi kami juga tidak mampu membendung aspirasi dari warga. Mungkin itulah cara warga menyampaikan uneg-unegnya" ucap Wahyudi saat dikonfirmasi, Kamis 18 Agustus 2022.
Pihaknya sudah mengusulkan melalui Musyarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan Randublatung.
Namun hingga saat ini memang belum ada realisasi pembangunan.
"Kemungkinan nanti di tahun 2023, semoga bisa terealisasi," harap Wahyudi.
Pada bulan November tahun lalu sudah sempat menurunkan grosok untuk menutup lubang-lubang jalan yang menganga.
"Lebih dari 10 rit grosok saya turunkan, untuk sekedar menutup badan jalan yang rusak," imbuh Wahyudi.
Sebelum sempat diurug, lubangnya mencapai 40 centimeter. Namun kini, lubangnya sudah tidak begitu menganga.
"Ini memang jalan vital yang menjadi tanggungjawab Pemkab Blora, kalau warga menuntut desa yang membangun, desa tidak akan mampu," jelas Wahyudi.
Datangnya hujan dengan itensitas sedang belakangan ini memang membuat sejumlah ruas jalan tergenang air.
Diduga ini kemungkinan yang menjadi faktor warga protes.
"Kami akan sampaikan hal ini ke pihak terkait, semoga ada tanggapan dan perbaikan," harap Wahyudi.
Wahyudi mengakui, akibat jalan rusak itu banyak pengendara sepeda motor mengalami kecelakaan tunggal.
"Meski terkadang kecelakaan itu juga bukan murni dari jalan rusak, namun juga faktor keteledoran pengguna jalan. Contohnya anak-anak dibawah umur yang sudah diijinkan naik motor," ungkap Wahyudi.
Sementara itu, Camat Randublatung, Sutarso mengatakan, jika pembangunan ruas jalan tersebut sebenarnya sudah dalam masuk rencana pembangunan.
Namun keterbatasan anggaran sehingga masyarakat diharapkan untuk bersabar untuk sementara waktu.
"Mohon warga untuk bersabar dulu nggih, semoga segera terealisasi tahun depan," ucap Sutarso. (kim)
Baca juga: Stok Vaksin Moderna Habis, Capaian Booster Kedua Bagi Nakes di Kota Semarang Sempat Terhambat
Baca juga: Ganjar Pranowo ke Satgas UU Cipta Kerja; Itikad Bagus Pemerintah Semoga Menyerap Aspirasi Masyarakat
Baca juga: Ini Rute Festival Kentongan dan Mobil Hias 20 Agustus 2022 di Menara Pandang Teratai Purwokerto
Baca juga: BREAKING NEWS : Brankas Alfamart Kayen Pati Dibobol Rampok, Puluhan Juta Rupiah Raib