Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Batang

Janji Tak Kunjung Dipenuhi, Investor Lokal Pertanyakan Profesionalitas Manajemen PT KIT Batang

Nasib  investor lokal, Juhara Sulaeman yang dirobohkan bangunan restonya di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang masih terombang-ambing.

Penulis: dina indriani | Editor: rival al manaf
Foto dok Pemilik Resto Juhara Sulaeman
Bangunan resto yang berada di KIT Batang sudah jadi 99 persen sebelum dirobohkan. 

Dalam kesepakatan pun tidak ada istilah force majeure, baginya pihak KITB seharusnya menepati kesepakatan membangunkan kembali restorannya yang dirobohkan dalam jangka tiga bulan. 

Ia kembali mempertanyakan komitmen terhadap investasinya yang bernilai miliaran rupiah. 

"Kita ini riel saja, berbisnis di situ ya tentunya ingin mendapatkan profit, saat itu ada penawaran relokasi awalnya saya ingin sampai bangunan baru itu jadi, izinkan saya operasional, tapi dari pihak manajemen tidak mengizinkan, saya manut aja dan saya tidak menyangka kebonafitan mereka seperti ini ternyata," tuturnya.

Juhara pun mempertanyakan profesionalitas Manajemen PT KIT Batang terhadap para investor lokal maupun luar negeri. 

"Saya tidak menyangka kalau bonafiditas mereka seperti ini, kalau permasalahan ini tidak ada penyelesaian, saya akan berbicara di jalanan," imbuhnya. 

Ia pun berharap ada solusi yang terbaik bagi kami dan bagi pihak PT KIT Batang, agar nantinya tidak menjadi preseden buruk. 

"Saya inginnya win win solution, bilangnya terbuka untuk investasi, tapi investor lokal justru di sia-siakan," tandasnya.

Di sisi lain, Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki mengatakan bahwa pengusaha dan pencari kerja lokal menjadi prioritas namun hal itu harus disesuaikan dengan kebutuhan KITB.

"Apa yang dibutuhkan, kesiapan kita bagaimana, itu supaya nanti sinergi antara yang dibutuhkan dengan penyediaaan SDM dengan pengusaha lokal," ujarnya.

Ketua DPRD Kabupaten Batang, Maulana Yusup pun turut menanggapi permasalahan ini.

Pasalnya, keberpihakan pendirian Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang pada pengusaha menjadi perhatian khusus DPRD 

"Itu jadi salah satu perhatian khusus di dprd banyak sekali pengusaha lokal batang yang mengadu ke DPRD," tuturnya beberapa waktu lalu.

Ia mengakui, saat ini belum punya akses yang begitu luas ke KITB. Alasannya karena KITB merupakan proyek strategis nasional atau PSN.

Baca juga: Viral Pengemudi Moge Dihajar Warga, Geber-geber Terhalang Karnaval Tujuh Belasan

Baca juga: Video Detik-detik Evakuasi Bayi Laki-laki yang Ditemukan di Banjir Kanal Timur Semarang

Baca juga: 347 GB Data Perusahaan Diduga Bocor, Ganjar: Belum Ada Laporan Perusahaan di Jawa Tengah 

Ketua Komisi C DPRD Batang Tofani Dwi Arieyanto menambahkan sudah saat KITB menunjukkan komitmen pada kearifan lokal.

Komitmen itu sudah berulangkali disampaikan manajemen KITB hingga Menteri Investasi/BKPM Bahlil Lahadalia. 

Politisi PDI Perjuangan itu mengatakan untuk tenaga kerja lokal harus jadi prioritas penyerapan tenaga kerja. Kemudian, pengusaha atau investor lokal juga jangan sampai dilupakan. 

"Berkali-kali kami selalu bilang bahwa rakyat Batang jangan hanya jadi penonton,"pungkasnya.(din)

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved