Berita Ekonomi
Daftar 5 Provinsi dengan Tingkat Inflasi Tertinggi, Dipicu Kelompok Pangan
Berikut daftar lima provinsi di Indonesia dengan tingkat inflasi tertinggi. Penyumbang inflasi terbesar dari sektor pangan
TRIBUNJATENG.COM - Berikut daftar lima provinsi di Indonesia dengan tingkat inflasi tertinggi.
Penyumbang inflasi terbesar dari sektor pangan.
Seperti diketahui harga kebutuhan pokok beberapa waktu terakhir melejit.
Seperti minyak goreng yang sempat langka di pasaran.
Baca juga: Darimana Brigadir J Punya Uang Rp 200 Juta? Samuel Ayahnya Bilang Wajar, Ini Perhitungannya
Baca juga: Kalahkan Las Vegas hingga Dubai, bali Terpilih Jadi Destinasi Liburan Paling Bahagia Dunia 2022
Pemerintah memaparkan bahwa tingkat inflasi di Indonesia pada year-on-year Juli 2022 mencapai 4,94 persen.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan bahwa besaran tingkat inflasi tersebut telah melebihi batas sasaran pemerintah.
"Masih lebih rendah dari negara lain, tapi melebihi batas atas sasaran 3 persen +/- 1 persen," kata Perry dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2022, dikutip dari YouTube BI, Kamis (18/8/2022).
Perry menjelaskan, melonjaknya tingkat Inflasi di Indonesia salah satunya karena tingginya inflasi kelompok pangan yang mencapai 11,47 persen.
Mestinya, inflasi kelompok pangan tidak lebih dari 5 persen atau maksimal 6 persen.
"Tekanan bersumber terutama kenaikan komoditas global akibat berlanjutnya ketegangan geopolitik di sejumlah negara yang mengganggu mata rantai pasokan global dan juga mendorong sejumlah negara melakukan kebijakan proteksionisme pangan," ungkap Perry.
Dunia sedang menghadapi krisis

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa dunia saat ini sedang menghadapi situasi yang sulit.
Hal tersebut dimula dengan adanya pandemi Covid-19 yang mewabah dan bahkan sampai saat ini masih ada negara yang angka kasus Covid-19 masih tinggi.
"Kemudian muncul perang, muncul krisis pangan, muncul krisis energi, muncul krisis keuangan, inilah yang saya bilang tadi keadaan yang sangat sulit," ucap Jokowi dalam kesempatan yang sama. Jokowi menegaskan pemerintah harus bekerja ekstra, dikarenakan kondisi yang tidak normal.
"Enggak bisa lagi kita bekerja rutinitas, enggak bisa kita bekerja hanya melihat makronya saja, enggak bisa. Enggak akan jalan percaya saya," tegas dia.