Lipsus Tribun Jateng
Cerita Mantan Pengepul Judi Togel Semarang: Mereka Tiarap Cuma Sementara, Libur Kalau Ada Razia
Dia akan meliburkan diri semisal ada kejadian menonjol di kepolisian sehingga ada operasi soal judi yang akan marak terjadi.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: deni setiawan
Mereka tentu akan buka lagi saat situasi kondusif.
"Ya lihat saja nanti pasti buka lagi karena pangsa pasar judi togel menggiurkan," tutur pria berusia 25 tahun itu.

Baca juga: Selamat HUT Hotel Santika Premiere Semarang, Bulan Ini Memasuki Usia ke 32 Tahun
Komisi Pengepul
Penjual judi togel seperti dirinya biasa disebut pengepul atau penambang.
Dia masih memiliki atasan berupa agen dan di atasnya lagi sang bandar.
Tugasnya membuka warung atau lapak untuk melayani pembeli dari menulis nomor hingga menyetorkan uang penjualan kepada agen.
"Tapi belakangan banyak agen yang ganti penjual perempuan."
"Itu sistemnya pakai gaji bulanan, beda dengan dahulu yang dibayar harian," katanya kepada Tribunjateng.com, Rabu (24/8/2022).
Pengalamannya sebagai pengepul judi togel dilakoninya empat tahun yang lalu.
Zaman itu kuda lari dan Hongkong menjadi jenis togel yang paling laris manis.
Tentu ada jenis lainnya seperti Singapura dan Sidney.
"Kuda lari produk lokal, tapi kayaknya sudah tidak ada."
"Sidney dan HK itu luar negeri," ungkapnya.
Dia berkata, sebagai pengepul hanya menjual kertas togel yang didroping agen saat sore hari.
Dalam hitungan jam ribuan lembar ludes dibeli penikmat togel.