Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pekalongan

Hari Jadi ke-400 Kabupaten Pekalongan, Bupati Fadia: Tiga Progam Unggulan Masih Jadi Prioritas Utama

Kabupaten Pekalongan tepatnya tanggal 25 Agustus 2022 usianya genap 400 tahun.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: sujarwo
indra Dwi Purnomo
Bupati Pekalongan Fadia Arafiq 

TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Kabupaten Pekalongan tepatnya pada tanggal 25 Agustus 2022, usianya genap berumur 400 tahun.

Kemudian, di tahun ini juga bertepatan dengan 21 tahun perpindahan ibukota kabupaten dari alun-alun Kota Pekalongan menuju ke daerah Kajen.

Perpindahan ini dilakuan lantaran, wilayah Kabupaten Pekalongan sangat luas, ada yang berada di pegunungan, tengah, dan pesisir.

Pada masa kepemimpinan Bupati Pekalongan Fadia Arafiq dan Wakil Bupati Riswadi berupaya menyelesaikan fokus permasalahan di Kabupaten Pekalongan, di antaranya infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.

"Tiga program unggulan yaitu pendidikan, infrastruktur, dan kesehatan. Oleh karena itu, dalam momentum hari jadi ini saya dan pak wakil akan terus menggenjot tiga program unggulan tersebut," kata Bupati Pekalongan Fadia Arafiq, Selasa (23/8/2022).

Menurutnya, jalan rusak di Kabupaten Pekalongan sangat banyak sekali, dengan uang daerah yang sedikit pihaknya harus membagi-bagi.

"Uang APBD kan hanya sedikit, jadi kami harus membagi-bagi, daerah sini berapa, daerah sana berapa, kami lihat yang prioritas. Kalau secara langsung tidak mungkin bisa. Insyaallah, kami berusaha selama saya masih memimpin Kabupaten Pekalongan Infrastruktur menjadi prioritas saya," ujarnya

Fadia menerangkan, perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan di Kabupaten Pekalongan membutuhkan dana hampir Rp 500 miliar.

Walaupun sedikit ngos-ngosan, pihaknya bersama Wakil Bupati Pekalongan Riswadi berusaha untuk mencari dana bantuan dari provinsi ataupun pemerintah pusat.

"Melihat jalan rusak seperti itu dan dihitung untuk perbaikannya hampir Rp 500 miliar, ini memang sedikit agak ngos-ngosan. Tapi saya berusaha untuk mencari dana bantuan dari pemerintah pusat dan provinsi."

Bupati Pekalongan Fadia Arafiq saat menghadiri acara sholawat bersama di aula Kecamatan Bojong.
Bupati Pekalongan Fadia Arafiq saat menghadiri acara sholawat bersama di aula Kecamatan Bojong. (Dok. Prokompim Kabupaten Pekalongan)

"Sebelum saya memimpin, bantuan dari provinsi itu sekitar Rp 6 miliaran, tapi pas saya menjabat jadi bupati dan melakukan komunikasi ke berbagai pihak dapat bantuan dari provinsi sekitar Rp 60,9 miliar. Artinya, percepatan pembangunan infrastruktur akan terus kami lakukan," terangnya.

Selain itu, infrastruktur pekerjaan rumah Kota Santri masih banyak sekali, seperti rob dan banjir.

Jadi, apabila menunggu APBD sekitar 4 periode mungkin infrastruktur di Kabupaten Pekalongan belum selesai. Sehingga, harus minta bantuan dari provinsi dan pemerintah pusat.

"Jalan yang rusak itu kebanyakan di wilayah atas dan ini sangat mengkhawatirkan untuk para ibu-ibu, anak-anak sekolah, dan untuk warga yang mencari nafkah."

"Memang infrastruktur akan menjadi prioritas saya dan pak Riswadi. Terpenting masyarakat diminta sabar, karena di daerah bawah juga ada yg banjir dan rob. Jadi harus bersabar," imbuhnya.

Fadia menambahkan, di tahun depan 2023, pihaknya lebih menggenjot untuk infrastruktur.

"Tahun 2021 untuk infrastruktur sekitar Rp 50 miliar, tahun 2022 sekitar Rp 130 miliar, tahun 2023 saya naikkan lebih tinggi lagi, supaya banyak jalan halus di Kabupaten Pekalongan. Pr nya itu tidak hanya jalan, ada jembatan yang mau ambruk, ada rob, banjir, dan harus pelan-pelan untuk menuntaskan permasalahan tersebut," tambahnya.

Pelantun lagu dangdut Cik Cik Bum Bum tersebut, mengungkapkan di dalam visi misi Fadia-Riswadi (DADI) tiga program unggulan menjadi prioritas utama.

Dalam bidang kesehatan, Fadia mengatakan, Pemkab Pekalongan menganggarkan sekitar Rp 54 miliar untuk program ini.

Bahkan, program bantuan kesehatan itu tertuang dalam Perbup nomor 68 tahun 2021. Program ini berlaku di tiga rumah sakit milik Pemkab Pekalongan yang untuk rujukan.

"Di fasilitas kesehatan lain juga berlaku, yakni di semua puskesmas. Hanya dengan cukup menunjukan KTP. Program ini khusus untuk warga Kabuapaten Pekalongan".

"Alhamdulillah, untuk kesehatan gratis sudah hampir 10.000 lebih masyarakat sudah memanfaatkan program berobat gratis hanya menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP). Dari yang melahirkan hingga yang dirawat. Penunggu orang sakit juga kami berikan subsidi untuk mereka," katanya.

Kemudian untuk pendidikan, pakaian seragam sekolah untuk pelajar yang tidak mampu sudah disiapkan.

Pihaknya sudah menganggarkan siswa yang tidak mampu dengan bantuan seragam, untuk peserta didik yang baru bagi yang kurang mampu dan ini gratis.

"Anggaran seragam sekolah sekitar Rp 2,7 miliar untuk SD dan SMP. Bantuan seragam ini jadi diserahkan ke sekolah."

"Sekolah gratis sudah berjalan, bahkan warga yang miskin atau kurang mampu diutamakan dan diprioritaskan mendapatkan program gratis ini," jelasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved