Berita Blora
Resmikan Kelas Industri Magang ke Jepang, 400 Siswa Sudah Mendaftar di SMK N 1 Blora
Meski perdana diresmikan kelas industri magang ke Jepang, sebanyak 400 siswa sudah mendaftar ke SMK Negeri 1 Blora.
Penulis: ahmad mustakim | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Meski perdana diresmikan kelas industri magang ke Jepang, sebanyak 400 siswa sudah mendaftar ke SMK Negeri 1 Blora.
SMK N 1 Blora membuka kelas industri persiapan magang di negara Sakura itu, untuk meningkatkan kesempatan berkarir di industri Jepang.
Kepala SMKN 1 Blora Miftahul Ulum menyebut, saat ini sudah terdapat sekitar 400 siswa yang mendaftarkan diri di kelas industri magang ke Jepang tersebut.
Angka itu akan dibagi berdasarkan tingkatan kelas. Sebab, menurutnya beda kelas berarti beda perlakuan.
”Pendaftar ada 400an, yang kelas XII sekitar 90 siswa nantinya akan dibagi menjadi dua kelas,” ungkap Miftahul Ulum, Jumat 26 Agustus 2022.
Pihaknya juga sekaligus membuka kelas industri dari perusahaan pendingin ruangan Panasonic.
”Kalau kelas ke Jepang, nantinya dibagi menjadi empat bagian. Sesuai dengan lembaga penyalur dan perusahaan di Jepang. Kalau kelas industri Panasonic hanya tentang alat pendingin saja,” jelas Ulum.
Bupati Blora Arief Rohman yang meresmikan kelas tersebut mengaku siap mendukung untuk meningkatkan kualitas SDM di Blora.
Bupati mengajak peserta untuk bisa menerapkan teknologi di masyarakat Blora.
Selain bersungguh-sungguh saat mengikuti kelas persiapan magang ke Jepang.
Sebab, beberapa permasalahan di Blora menurutnya perlu dibantu oleh berbagai pihak. Termasuk SMKN 1 Blora.
”Kita berharap kontribusi akan terus diberikan. Kita juga menantikan bagaimana SMK hadir membangun daerah,” ungkapnya.
Bupati menyebutkan, desa juga membutuhkan inovasi dari para ahli untuk bagaimana memudahkan pekerjaan petani dan peternak di desa.
Seperti alat pertanian untuk padi, pencacah rumput untuk peternakan, bagaimana cara memproduksi pakan, dan lainnya.
”Kalau speknya ada. SMK saya yakin tetap bisa,” imbuhnya.
Bupati yakin, potensi yang dimiliki SMKN 1 Blora dapat disinergikan untuk Sesarengan mBangun Blora.
Beberapa permasalahan seperti kemiskinan diharapkan dapat ditanggulangi dengan implementasi program dari SMK.
”PR kita, angka kemiskinan di Blora masih berada di zona merah. No 22 di Jawa Tengah, bahkan termasuk kemiskinan ekstrem. Ketika SMKN hadir bersinergi, tentunya akan bermanfaat untuk desa dan masyarakat,” jelasnya. (kim)
Baca juga: Teater Keliling Tampilkan Cerita Rakyat Bali, Bertajuk Musikal Calon Arang Di 5 Kota
Baca juga: Kunjungi BUMDesa di Banyumas, Gus Halim Ungkap Mulai 2023 Dana Desa Bisa Dipakai untuk Operasional
Baca juga: Perdana, 32 Warga Belajar Paket C PKBM Avicena Laksanakan Wisuda dan Terima Ijazah
Baca juga: Inilah Sosok Pengemudi Mobilio Viral Tampar Sopir Bus, Pasang Stiker Polisi Meski Warga Sipil