Berita Solo
23 SPBU di Solo Bakal Dijaga dan Diawasi Polisi, Antisipasi Panic Buying Karena Isu Kenaikan BBM
Petugas kepolisian di Surakarta akan mengawasi adanya pembeli yang membawa jeriken atau yang menggunakan mobil atau motor modifikasi.
Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Polresta Surakarta akan memperketat pengawasan di 23 SPBU.
Hal itu untuk mengantisipasi adanya penyimpangan distribusi BBM.
Sejumlah personel juga akan disiagakan untuk mengantisipasi adanya penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
Baca juga: Kronologi Kebakaran RSJD dr Arif Zainudin Surakarta, Tewaskan Dua Pasien, Lima Saksi Diperiksa
Baca juga: Hyundai Stargazer Menyapa Warga Solo, Sediakan Gratis Tiket Nonton Final Piala Dunia
Wakapolresta Surakarta, AKBP Gatot Yulianto menyampaikan, upaya itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya kepanikan masyarakat.
Mengingat, pemerintah telah mewacanakan kenaikan harga BBM dalam waktu dekat.
"Kenaikan harga BBM tersebut masih isu."
"Namun kami dari Polresta Surakarta siap melakukan antisipasi pengamanan, terutama potensi panic buying,” ucapnya kepada Tribunjateng.com, Selasa (30/8/2022) siang.
AKBP Gatot menjelaskan, saat bertugas di lapangan, pihaknya akan melakukan beberapa skenario pengawasan.
Pertama, petugas akan mengawasi adanya pembeli yang membawa jeriken atau yang menggunakan mobil atau motor modifikasi.
"Hal ini untuk mengantisipasi adanya penimbunan pada saat pergantian harga BBM," tuturnya.
Baca juga: Heboh Wali Murid Ditarik Infaq Rp 5 Juta di MTs Negeri 1 Surakarta, Kepsek: Itu Sifatnya Sukarela
Baca juga: Mahasiswa di Solo Dipaksa Minum Air dari Kloset, Sandal Jadi Barang Bukti, Ini Motif Para Pelaku
Petugas juga akan mengecek mobil tangki yang bertugas mendistribusikan BBM ke SPBU untuk memastikan jumlah BBM yang didistribusikan.
"Jangan sampai tidak sesuai karena sudah didistribusikan ke tempat lain," tegasnya.
Dia menambahkan, selain itu jika ada antrian di SPBU, maka petugas akan terlibat langsung dalam mengatur antrian.
"Apabila ditemukan penyimpangan maka akan dilakukan penegakkan hukum," terangnya.
Sementara itu, terkait dengan stok BBM di Kota Surakarta, AKBP Gatot menyebut, stok BBM saat ini masih aman dan belum ada temuan di kekosongan stok pada jenis BBM tertentu.