Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Bandung

Benarkah Poligami Bisa Tekan HIV/AIDS? Ini Kata Wagub Jawa Barat dan Dokter

Beberapa waktu lalu, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung melaporkan, per Desember 2021, sebanyak 5.943 warga Kota Bandung, Jawa Barat mengid

ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri) bersama Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum (kanan) melakukan salam komando usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta. 

TRIBUNJATENG.COM -- Beberapa waktu lalu, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung melaporkan, per Desember 2021, sebanyak 5.943 warga Kota Bandung, Jawa Barat mengidap HIV.

Dari angka tersebut, 6,97 persen atau 414 pengidap HIV berstatus mahasiswa. Adapun menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Bandung, Ira Dewi Jani, jumlah tersebut merupakan data akumulasi selama 30 tahun.

"Itu kan data yang kami kumpulkan mulai dari tahun 1991 sampai Desember 2021," kata Ira kepada Kompas.com, Kamis (25/8/2022).

Catatan Dinas Kesehatan, jumlah warga Kota Bandung yang terjangkit HIV adalah 5.843, bukan 5.943 kasus.

Dari data tersebut, memang sebanyak 6,97 persen merupakan mahasiswa, dengan total 407 kasus. "407 (mahasiswa di Kota Bandung yang mengidap HIV) itu adalah data yang kami kumpulkan selama 30 tahun, mulai dari tahun 1991 sampai 2021," tegasnya.

Usul Poligami

Menanggapi hal tersebut, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, menikah dan poligami disebut menjadi solusi untuk menekan angka penyebaran penyakit HIV/AIDS.

"Daripada terkena penyakit itu, menurut saya, solusi menekan angka penyebaran HIV/AIDS adalah menikah bagi anak-anak muda dan berpoligami bagi yang sudah nikah," jelas Uu seperti diberitakan Kompas.com, Selasa (30/8/2022).

Berdasarkan data Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Bandung, dari 5.943 kasus positif HIV di Bandung selama periode 1991-2021, sebanyak 11 persen di antaranya adalah ibu rumah tangga (IRT).

Lantas, tepatkah usulan berpoligami untuk menekan HIV/AIDS?

Dokter ahli penyakit dalam Andi Khomeini Takdir menyebut, usulan berpoligami untuk menekan angka penyebaran penyakit HIV/AIDS menurutnya kurang tepat.

"Ya, kurang tepat," ujar Andi, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (31/8/2022) pagi.

Menurutnya, hal itu perlu kajian yang luas dan mendalam dengan melibatkan ahli agama, kesehatan, hingga ahli masalah sosial.

"Tidak serta merta bisa di-spill ke publik," lanjut dia.

Bagaimana langkah yang tepat menekan HIV/AIDS?

Andi menjelaskan sejumlah langkah yang lebih tepat untuk menekan angka penyebaran penyakit HIV/AIDS.

Berikut langkah-langkah menekan HIV/AIDS: Pemeriksaan kesehatan sebelum pernikahan Setia kepada pasangan (dalam pernikahan)

Menjauhi perilaku seks tidak aman

Bagi yang memiliki gejala HIV/AIDS perlu segera memeriksakan diri

Bagi yang sudah terdiagnosis, agar disiplin berobat dan lebih berhati-hati lagi.

"Selain itu, ada peran pencegahan melalui blokir konten-konten pornografi dan pencegahan penyalahgunaan narkotika," katanya.

Dilansir dari MayoClinic (26/3/2022), berikut bagaimana HIV menyebar:

1. Berhubungan seks

Anda bisa terinfeksi jika melakukan hubungan seks vaginal, anal, atau oral dengan pasangan yang terinfeksi yang darah, air mani, atau cairan vaginanya masuk ke dalam tubuh Anda.

Virus ini bisa masuk ke tubuh Anda melalui sariawan atau robekan kecil yang terkadang berkembang di rektum atau vagina saat melakukan aktivitas seksual.

2. Jarum suntik

Berbagi alat suntik yang terkontaminasi (jarum dan alat suntik) menempatkan Anda pada risiko tinggi HIV dan penyakit menular lainnya, seperti hepatitis.

3. Transfusi darah

Dalam beberapa kasus, virus dapat ditularkan melalui transfusi darah. Rumah sakit dan bank darah menyaring suplai darah untuk HIV, jadi risiko ini sangat kecil di AS dan negara-negara berpenghasilan menengah ke atas lainnya.

Risikonya mungkin lebih tinggi di negara-negara berpenghasilan rendah yang tidak dapat menyaring semua darah yang disumbangkan.

4. Tertular dari orangtua Ibu yang terinfeksi HIV atau AIDS dapat menularkan virus ke bayinya.

Ibu yang HIV positif dan mendapatkan pengobatan untuk infeksi selama kehamilan dapat secara signifikan menurunkan risiko pada bayi mereka.

Tanpa pengobatan, mungkin diperlukan waktu bertahun-tahun sebelum HIV melemahkan sistem kekebalan Anda hingga Anda mengidap AIDS. Nah demikian sejumlah cara penularan virus HIV dan penyakit AIDS hingga cara pencegahan HIV/AIDS. 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wagub Jabar Usulkan Poligami untuk Tekan HIV/AIDS, Ini Kata Dokter", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2022/08/31/110000265/wagub-jabar-usulkan-poligami-untuk-tekan-hiv-aids-ini-kata-dokter?page=all.

Baca juga: 13 Desa di Sukoharjo Bakal Laksanakan Pilkades Serentak, Bupati Tekankan Kondisivitas

Baca juga: Pisah Sambut Kajari Kabupaten Pekalongan, Ini Kata Bupati Fadia Arafiq

Baca juga: Video Duh, Pohon Angsana Dekat Museum Mandala Bhakti Tugu Muda Semarang Terbakar

Baca juga: OPINI Tasroh : Hentikan Jual Beli Bangku Kuliah

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved