Berita Slawi
Malapetaka Anak Durhaka, Tarwad Otak Pembunuhan Anak Kandung Sendiri pun Menyesal
Penembakan yang sempat mengegerkan warga RT 21/RW 05, Desa Pedes Lohor, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal beberapa waktu lalu
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Penembakan yang sempat mengegerkan warga RT 21/RW 05, Desa Pedes Lohor, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal beberapa waktu lalu akhirnya terungkap, dan otak dibalik peristiwa tersebut adalah ayah kandung dari korban sendiri.
Dalam rilis kasus yang diselenggarakan oleh Satreskrim Polres Tegal pada Kamis (1/9/2022) kemarin di halaman SSB, terungkap bahwa pelaku penembak Casbari adalah adik kandungnya bernama Dirto.
Sedangkan otak atau dalang penembakan yang membuat nyawa Casbari tidak bisa diselamatkan yaitu ayah kandung sendiri bernama Tarwad.
Dalam proses penyelidikan terungkap, Dirto tega menembak kakak kandung sendiri karena mendapat perintah dari Tarwad.
Mengaku menyesal atas perbuatannya, namun Tarwad juga mengatakan sebagai manusia biasa kesabarannya menghadapi korban sudah diambang batas.
Segala perlakuan buruk yang dilakukan korban semasa hidup, membuat Tarwad akhirnya merencanakan pembunuhan dan meminta bantuan ke anak keduanya yaitu tersangka Dirto.
"Sebagai manusia, pastinya saya masih memiliki rasa penyesalan atas apa yang saya lakukan. Tapi ya mau bagaimana lagi, saya disiksa terus sama anak (korban). Misal meminta apa selalu memaksa, bila tidak dituruti maka mengamuk semua perabotan di rumah hancur," ungkap Tarwad, pada Tribunjateng.com, Kamis (1/9/2022).
Sambil jalan kembali menuju ruang tahanan, Tarwad sempat mengatakan bahwa korban pernah hendak mencelakai ibu kandungnya sendiri karena keinginannya tidak terpenuhi.
Dan yang menjadi saksi perlakuan atau tindakan tersebut adalah Dirto, adik dari korban.
"Saya menyesal, sedih, tapi mau bagaimana lagi," kata Tarwad sambil tertunduk.
Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, Kapolres Tegal, AKBP Arie Prasetya Syafa'at, menjelaskan secara singkat kronologi yang menewaskan Casbari.
Semuanya berawal pada Selasa (30/8/2022) sekitar pukul 23.00 WIB, warga sekitar rumah korban di RT 21/RW 05 Desa Pedes Lohor, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, mendengar suara letusan keras seperti bola lampu pecah.
Kemudian tidak lama, korban keluar rumah memegang kepala belakang dan mendatangi rumah saksi Rismono untuk meminta tolong.
Saat meminta tolong tersebut, kondisi korban masih sadar dan bisa diajak berkomunikasi.
Kemudian korban ditanya oleh saksi siapa yang melakukan penembakan, dan korban menjawab jika sang adik alias Dirto yang menembak.
Setelahnya korban dibawa oleh saksi menggunakan sepeda motor ke klinik Aisyah Pagiyanten, tapi karena kondisi cukup parah, sehingga dirujuk ke RSI PKU Muhammadiyah Tegal.
Tapi karena pendarahan yang cukup banyak, sehingga meski sempat ditangani dan dilakukan tindakan, nyawa korban tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia pukul 04.00 WIB.
"Berdasar pada penuturan korban yang mengaku ditembak oleh adiknya sendiri alias Dirto, kami langsung melakukan pengejaran sampai akhirnya pada Rabu (31/8/2022) sekitar pukul 16.00 WIB berhasil menangkap Dirto di daerah Bumiayu, Kabupaten Brebes," ungkap Kapolres Tegal, AKBP Arie, pada Tribunjateng.com, Kamis (1/9/2022).
Setelah tertangkap dan dimintai keterangan oleh petugas, Dirto mengaku tega melakukan aksi penembakan atas petunjuk atau perintah dari sang ayah alias Tarwad.
Sementara untuk motif nya sendiri, dijelaskan Kapolres Tegal, akibat tingkah laku korban selama hidup sering membuat susah orangtua (tersangka Tarwad).
Adapun beberapa tingkah laku korban yang memicu emosi tersangka, yaitu korban sering meminta uang secara paksa kepada orangtua.
Bahkan korban pernah melakukan kekerasan secara fisik terhadap ibu kandungnya sendiri karena permintaan korban tidak dipenuhi, dan kejadian tersebut sudah sering dilakukan korban.
Sampai puncaknya, pada Kamis (25/8/2022), korban datang ke rumah tersangka Tarwad di daerah Citeureup Bogor, dan memberitahu bahwa usaha nasi gorengnya tutup karena korban tidak sanggup membayar kios.
Kemudian korban pamit kepada tersangka Tarwad, untuk pulang ke rumah di Desa Pedes Lohor, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal pada Jumat (26/8/2022).
"Setelah korban pulang ke Tegal, tersangka Tarwad mengeluh kepada anaknya yaitu tersangka Dirto. Sampai timbul rencana menghabisi korban dan disepakati dengan cara ditembak. Setelah itu, Tarwad memberi uang Rp 6 juta kepada Dirto, untuk membeli senjata dan amunisi untuk mengeksekusi korban," jelasnya.
Mendapat uang tersebut, Dirto pada Minggu (28/8/2022) pulang ke Bumiayu, Kabupaten Brebes untuk membeli senapan angin dan peluru sejumlah lima butir seharga Rp 2,5 juta.
Setelah semua alat siap, pada Selasa (30/8/2022) malam, Dirto menuju rumah orangtua nya di Desa Pedes Lohor, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, sambil membawa senapan angin.
Sampai di rumah, tersangka bertemu dengan korban bahkan sempat mengobrol karena keduanya memiliki hubungan baik atau tidak ada masalah sebelumnya.
Sampai tiba momen dimana korban hendak menuju ke dalam rumah dari arah dapur dan membelakangi Dirto, saat itu juga tersangka langsung menembak sebanyak satu kali tepat di bagian belakang kepala korban.
Setelah berhasil menembak dari jarak sekitar 3 meter dan tepat mengenai kepala bagian belakang korban, Dirto langsung melarikan diri menggunakan sepeda motor miliknya meninggalkan korban yang terluka.
"Kami disini juga mendatangkan tim Labfor dari Polda Jateng untuk mengecek apakah identik peluru yang dikeluarkan senjata ini dengan pecahan proyektil yang ada di kepala korban, kemudian diperoleh hasil identik," ujarnya.
Adapun atas perbuatannya, dikatakan Kapolres, kedua tersangka dijerat pasal 340 KUHP subsider 338 KUHP junto pasal 55 KUHP dengan ancaman maksimal hukuman mati atau seumur hidup.
Kasat Reskrim Polres Tegal, AKP Vonny Farizky, menjelaskan mengenai hasil autopsi jenazah korban yang dilakukan oleh tim Labfor Polda Jateng.
Dijelaskan, sesuai hasil autopsi di bagian belakang kepala korban terdapat luka tembak yang tembus sampai tengkorak.
Luka tersebut yang mengakibatkan korban mati lemas karena pendarahan hebat.
"Sesuai hasil autopsi, korban ini mati lemas karena banyak kehilangan darah akibat luka di bagian belakang kepala. Pada saat proses autopsi, peluru juga masih bersarang di dalam tengkorak kepala," jelas AKP Vonny. (dta)
Baca juga: Viral Kejadian Unik Istri Jemput Suami Di Lapangan Saat Main Bola, Ternyata Di Cilacap
Baca juga: Gelar Operasi Pekat, Polres Kudus Sita 70 Botol Miras Beragam Merek
Baca juga: Pati Hits : Satpol PP Pati Razia Belasan Pasangan Kumpul Kebo
Baca juga: Update Pasar Johar : Lapak Kosong di Johar Baru Semarang Akan Disegel Pekan Depan