Berita Tegal
Puluhan Sopir Mikrobus di Tegal Mogok Tak Tarik Penumpang, Imbas Harga BBM Naik
Naiknya harga BBM berimbas puluhan sopir Mikrobus di wilayah Tegal mogok.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Naiknya harga BBM beberapa waktu lalu, berimbas puluhan sopir Mikrobus di wilayah Tegal melakukan aksi mogok tidak menarik penumpang, pada Senin (5/9/2022).
Puluhan sopir berkumpul dan memarkirkan kendaraannya di depan Lingkungan Industri Kecil (LIK) Takaru, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal.
Personel Polres Tegal dan Polsek Kramat, terlihat berjaga di lokasi untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
Para sopir ini, juga sempat berdiskusi menyampaikan keluh kesah, terutama mengenai penetapan tarif angkutan umum kepada Ketua DPC Organda Kota Tegal, Popo.
Perwakilan sopir angkutan umum, Agus Budiman, mengungkapkan jumlah sopir yang mengikuti aksi mogok menarik penumpang kurang lebih 70-80 orang.
Sedangkan untuk jumlah keseluruhan Mikrobus (elep) trayek Tegal-Pemalang kisaran 185 armada.

Namun, menurut Agus, masih banyak ditemukan sopir mikrobus yang ilegal atau tidak memiliki surat resmi seperti izin trayek, jasa raharja, KIR mati, dan lain-lain.
Kondisi ini, cukup merugikan terutama bagi sopir mikrobus yang sudah memiliki surat izin lengkap dan ada wadahnya berupa koperasi.
"Jujur kami sangat keberatan dengan naiknya harga BBM. Sehingga tujuan kami melakukan aksi mogok ini, supaya bisa menyampaikan harapan kepada ketua Organda mengenai kenaikan tarif mikrobus jangan terlalu tinggi. Supaya kami tetap bisa beraktivitas dan masyarakat juga tidak terlalu keberatan," ungkap Agus, pada Tribunjateng.com, Senin (5/9/2022).
Selain masalah kenaikan harga BBM, penentuan tarif angkutan umum, para sopir ini juga menyampaikan keluhan mengenai surat-surat kendaraan yang bodong.
Mereka meminta agar aparat terkait bisa menindak tegas. Sementara untuk aksi mogok, sopir hanya melakukan hari ini saja.
Tapi beberapa ada yang tetap menarik penumpang karena kasihan dengan anak-anak sekolah ditakutkan terlantar.
"Mau tidak mau, ya akhirnya tarif kami naikan dan berlaku mulai besok. Seperti tarif untuk pelajar atau siswa sekolah yang biasa Rp 2 ribu ada kenaikan Rp 1 ribu sehingga jadi Rp 3 ribu, kemudian masyarakat umum yang biasanya Rp 3 ribu jadi Rp 5 ribu. Ini berlaku untuk trayek Tegal-Pemalang," jelasnya.
Masih di lokasi yang sama, Ketua DPC Organda Kota Tegal, Popo, mengatakan Organda Kota Tegal sampai saat ini juga masih menunggu mengenai jenis bantuan yang akan diberikan nantinya seperti apa.
Bantuan ini, utamanya berkaitan dengan kenaikan tarif angkutan umum imbas dari harga BBM yang naik.