Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Kata-Kata Anggota DPRD Ini Buat Massa Marah hingga Demo Ricuh, 7 Mahasiswa dan 1 Pelajar Diamankan

"Mahasiswa terprovokasi karena ada anggota DPRD melontarkan kata-kata, 'silakan masuk secara paksa'."

ist
Ilustrasi demonstrasi 

TRIBUNJATENG.COM, BENGKULU - Mahasiswa di Kota Bengkulu menggelar aksi denonstrasi menolak kenaikan harga BBM, Selasa (6/9/2022).

Unjuk rasa berakhir ricuh.

Aparat kepolisian mengamankan tujuh mahasiswa dan satu pelajar.

Baca juga: Demo Mahasiswa Diwarnai Lempar Botol Tapi Demonstran Buruh Justru Asik Jogetan

Aksi awalnya berjalan normal di depan Gedung DPRD Provinsi Bengkulu.

Pengunjuk rasa berorasi bergantian secara tertib menolak kenaikan harga BBM.

Unjuk rasa mahasiswa Bengkulu menolak kenaikan harga BBM selalu berlangsung ricuh
Unjuk rasa mahasiswa Bengkulu menolak kenaikan harga BBM selalu berlangsung ricuh.

Namun, tiba-tiba massa mendesak masuk gedung DPRD Provinsi Bengkulu.

Aparat kepolisian berusaha melakukan mediasi dan negosiasi agar tidak terjadi tindakan perusakan.

Namun, unjuk rasa menjadi ricuh saat salah seorang anggota DPRD Provinsi Bengkulu memancing kemarahan massa karena melontarkan pernyataan yang dianggap mahasiswa tendensius.

"Mahasiswa terprovokasi karena ada anggota DPRD melontarkan kata-kata, 'silakan masuk secara paksa'.

Kontan pernyataan itu membuat mahasiswa marah, mendesak masuk, saling dorong dengan aparat polisi.

Terjadi lempar botol minuman mineral, lalu saling pukul dengan polisi, terjadilah kericuhan," kata Yoan, utusan dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Universitas Bengkulu.

Yoan mengatakan, kerusuhan mengakibatkan sejumlah mahasiswa mengalami luka-luka.

Kapolres Bengkulu AKBP Andy Dadi mengatakan, awalnya polisi telah memberikan kesempatan kepada para peserta untuk bernegosiasi dengan anggota DPRD.

Namun, mereka menolak dan tetap memaksa masuk.

"Ada tujuh mahasiswa dan satu pelajar yang kita amankan, karena kedelapan orang ini melakukan provokasi serta pelemparan saat aksi terjadi.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved