Berita Regional
Polisi Ungkap Motif Penganiayaan yang Sebabkan Kematian Santri Pondok Gontor
Polisi mengungkapkan motif terduga pelaku menganiaya santri Pondok Gontor berinisial AM hingga tewas.
Polisi mendapati identitas terduga pelaku lebih dari satu orang.
"Yang terduga (pelaku) lebih dari satu orang," kata Catur.
Ingatkan soal jam rawan
Kapolres meminta pondok pesantren melakukan pengawasan ketat supaya kasus yang sama tak terulang.
Pengawasan juga harus dilakukan secara berjenjang.
"Tiap pondok harus ada pengasuh yang melekat dan mengawasi, karena bagaimana pun di lembaga pendidikan pasti ada jam-jam rawan," ujar dia.
Diberitakan sebelumnya, seorang ibu di Palembang, Sumatra Selatan mencurahkan isi hati mengenai kematian putranya yang merupakan santri Pondok Modern Darussalam Gontor.

Santri berinisial AM itu mulanya disebut meninggal karena kelelahan mengikuti perkemahan Kamis Jumat. Namun Soimah tak percaya dengan hal tersebut setelah melihat jasad putranya.
Pihak Pondok Gontor akhirnya mengakui menemukan dugaan penganiayaan dalam kasus kematian AM.
“Pada prinsipnya kami, Pondok Modem Darussalam Gontor, tidak memberikan toleransi segala aksi kekerasan di dalam lingkungan pesantren, apa pun bentuknya, termasuk dalam kasus almarhum AM ini,” jelas Juru Bicara PMDG Ponorogo Noor Syahid, Senin (5/9/2022).
Pondok Gontor mengaku telah mengeluarkan para terduga pelaku yang terlibat dalam kematian AM. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Motif Penganiayaan Santri Pondok Gontor hingga Tewas, Diduga karena Masalah Kekurangan Alat"
Baca juga: Pernyataan Resmi Ponpes Gontor Terkait Meninggalnya Santri Asal Palembang, Akui Ada Penganiayaan