Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Antisipasi Kenaikan Bahan Pokok , TPID Kudus Ajak Menanam Cabai di Rumah‎

Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Kudus mengajak masyarakat untuk menanam cabai di pekarangan rumah.

Penulis: raka f pujangga | Editor: Catur waskito Edy
Raka F Pujangga
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kudus, Samani Intakoris saat ditemui dalam kegiatan Pekan UMKM, di Alun-alun Simpang Tujuh ?Kudus, Sabtu (10/9/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Kudus mengajak masyarakat untuk menanam cabai di pekarangan rumah.

Ketua Harian TPID Kabupaten Kudus, Samani Intakoris menyampaikan, gerakan menanam cabai di rumah dapat menekan laju inflasi.

Dengan begitu, konsumsi warga masyarakat terhadap sebuah kebutuhan pokok menjadi berkurang.

"Harga cabai sekarang tinggi, makanya kita perlu kerjasama misalnya dengan menanam cabai di rumah," ujarnya, saat ditemui di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus, Sabtu (10/9/2022).

Sesuai instruksi Bupati Kudus, HM Hartopo, juga diminta untuk selalu memantau kondisi harga kebutuhan pokok di pasar.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus melakukan pengawasan terhadap distribusi barang agar tidak ada kelangkaan.

"Pemerintah daerah mengontrol terhadap distribusinya. Kemudian stok barangnya ada atau tidak," jelas dia.

‎Selain itu, menghadapi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pihaknya juga sudah menyiapkan bantuan sosial sebesar 2 persen yang berasal dari Dana Alokasi Umum (DAU).

Rencananya bantuan sosial itu akan diberikan kepada warga masyarakat yang terdampak terhadap kenaikan BBM.

Beberapa di antaranya tukang ojek, sopir angkutan umum dan masyarakat tidak mampu lainnya yang merasakan imbas kenai‎kan bahan pokok.

"Ini masih pendataan siapa yang berhak mendapatkan bantuan sosial tersebut. ‎Nilainya sekitar Rp 14,5 miliar," ujar dia.

Meski begitu Samani meyakini, Kabupaten Kudus masih cukup aman dari inflasi berlebih tersebut.

Pasalnya Kabupaten Kudus merupakan jalur sutra perdagangan dan memiliki lumbung padi sendiri. Sehingga ketahanan dan ketersediaan pangannya diyakini masih cukup aman.

"Memang dalam inflasi yang paling utama harus diantisipasi adalah sektor pangan karena ini sangat berkaitan dengan kehidupan masyarakat sehari-harinya, Dinas Perdagangan nanti bisa segera menggelar operasi pasar bilamana harga sudah mulai tidak wajar," jelasnya.

Dia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan panic buying atau pembelian berlebih. Hal itu dinilai dapat menyebabkan terjadinya kenaikan harga barang pada komoditas bahan pokok tertentu.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved