Kisah Inspiratif
Kisah Sukses : Keluar dari Kapal dan Kini Sukses Bisnis Marning Camilan Tradisional dari Jagung
Melepaskan pekerjaan mapan dengan gaji yang besar pastinya menjadi pilihan yang berat bagi sejumlah orang.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM - Melepaskan pekerjaan mapan dengan gaji yang besar pastinya menjadi pilihan yang berat bagi sejumlah orang.
Namun hal itulah yang dilakukan pria asal Boyolali, Jawa Tengah bernama Fatkhu Nur Rochman.
Pria yang bekerja sebagai mualim di sebuah kapal kargo ini memutuskan untuk keluar dari pekerjaan dan memilih meneruskan berbisnis marning.
Marning merupakan camilan yang terbuat dari jagung dan identik dengan tekstur keras.
Namun hal tersebut tak menyurutkan langkah Fatkhur untuk menjadi seorang pengusaha.
Dirinya memutuskan hijrah dan meneruskan usaha marning warisan keluarga yang telah vakum selama 8 tahun di tahun 2018.
Jiwa bisnisnya sudah mulai terbentuk selama ia bekerja di kapal.
Bersama orang tuanya yang tinggal di Jetis RT 02 RW 02 Kragilan, Mojosongo, ia membuat terobosan agar produk marning ini bisa di nikmati siapa saja tanpa harus ada kesan keras di setiap gigitannya.
Awalnya produk yang memiliki beberapa varian rasa ini tidak mendapatkan respon yang terlalu positif.
Setelah mengenal Balatkop Provinsi Jawa Tengah dan mengikuti program strategi branding akhirnya produk ini di rebranding ulang dengan tagline “Marning enak, gak bikin gigi retak”.
Produknya pun mendapatkan sambutan hangat di hati para pencinta snack.
Sebagai pelaku usaha pemula, respon pasar atas terobosan yang ia dan ibunya lakukan ini menjadi motivasi yang kuat untuk bisa terus mengembangkan usaha marning yang kini telah ia tekuni selama 4 tahun terakhir.
“Saya masih awam tentang managemen bisnis, sehingga ketika setahun kemudian Dinas Koperasi & UKM Provinsi Jawa Tengah melalui Balatkop Kembali membuka pelatihan levelling Managemen Usaha dan keuangan yang dimentori oleh Mas Bio Hadikesuma CEO BHMTC Indonesia, saya putuskan untuk belajar lagi, karena kalau di lihat dari sepak terjang beliau dalam mencetak pelaku usaha di Indonesia, sudah tidak perlu diragukan lagi” kata fatkhu.
Perubahan besar pun dialami oleh pria ini.
Mulai dari branding hingga perubahan mindset pengelolaan usaha dan khususnya keuangan pun ia rasakan.
Secara bisnis, akhirnya lambat laun usaha yang awalnya berprogress negative ini bisa menjadi positif dari hari kehari.
“Beberapa bulan lalu saya ternyata lolos di level 2 kelas Mas Bio hadikesuma yang diadakan balatkop, Jujur selama pelatihan, beliau itu tidak seperti guru dan murid dikelas. Banyak pengalaman bisnis beliau yang dibagikan baik secara teknis maupun non teknis dan setiap ada persoalan, kami diajak mencari solusi dan ini semua benar-benar pelatihan yang isinya daging semua" ujarnya.
Hal yang tidak kalah menarik bagi pria ini adalah Ketika ia mendapatkan tugas untuk bisa memberdayakan ibu-ibu di sekitar desa yang tidak bekerja.
“Ada rasa bangga akhirnya bisa memberikan sedikit kontribusi untuk desa, meskipun dalam perjalanan usaha, ternyata sama hal seperti membawa kapal, selalu ada badai dan dari sana kita belajar menjadi pelaut yang Tangguh,” kata fatkhu. (*)
Baca juga: Badan Kesbangpol Gandeng KPU Kab Tegal Sosialisasi Pendidikan Politik Sasar Siswa SMA dan Sederajat
Baca juga: Promosi Miras Di Medsos Langsung Digerebek Satpol PP Demak, Sebanyak 147 Botol Berhasil Disita
Baca juga: Dinkominfo Purbalingga Garap Program Bangga Macapat untuk Tingkatkan Cakap Digital
Baca juga: 4 Zodiak Paling Galak, Kamu Termasuk Nggak?