Liputan Khusus
Kasus Pencabulan di Jateng Tinggi Terutama Lingkungan Pendidikan, Korban Enggan Lapor
Kasus pencabulan di Jawa Tengah tergolong tinggi, terutama terjadi di lingkungan pendidikan. Mayoritas pelaku sudah berkeluarga. Korban mayoritas adal
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kasus pencabulan di Jawa Tengah tergolong tinggi, terutama terjadi di lingkungan pendidikan.
Mayoritas pelaku sudah berkeluarga. Korban mayoritas adalah anak bawah umur, atau muridnya.
Dari sekian banyak kasus, baru sebagian yang sampai ke Persidangan.
Sebut saja di Banyumas. Polresta Banyumas mencatat, hingga September 2022 ini ada 30-an kasus pencabulan.
Kasatreskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi mengatakan itu baru data sementara yang dihimpun. Dia juga tidak menampik bahwa kasus pencabulan di Banyumas tergolong cukup banyak.
"Kurang lebih ada sekitar 30-40 kasus di tahun ini. Mengungkap kasus pencabulan memang cukup sulit apabila korban tidak mencoba untuk berani dan terbuka," katanya.
Agus mengatakan dalam beberapa kasus memang ada yang berani lapor dan ada yang tidak.
"Kita berikan edukasi, agar segala kejahatan seksual segera melapor," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Minggu (11/9/2022).
Adapun mayoritas pelaku adalah dari orang terdekat yang menurutnya justru patut diwaspadai. Contohnya kasus terkait dengan pencabulan yang terjadi dilakukan oleh tetangga. "Bahkan ada juga yang ayah tiri," terangnya.
Dia harapkan, masyarakat harus bisa terbuka, khususnya apabila ada yang mengalami kasus pencabulan seperti itu.
"Kalau ancaman hukuman terhadap pelaku (tersangka), itu di atas 5 tahun penjara," tuturnya.
Call Center
Polresta Banyumas telah membuka layanan call center untuk memudahkan laporan kasus seperti itu.
Ia berharap ada peran serta orang tua agar anak-anaknya tidak menjadi korban pelecehan seksual. Agus berpesan kepada orangtua supaya meningkatkan pengawasan.
Selain itu meningkatkan komunikasi yang baik agar anak terbuka menceritakan semua pengalaman atau kejadian yang mereka alami. Orangtua harus mau dan bisa memberikan pemahaman atau edukasi kepada anak khususnya mengenai kekerasan seksual.