Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jakarta

Tanggapi Pernyataan Effendi Simbolon, KSAD Dudung: Kita Jadi Petarung, Jangan Jadi Ayam Sayur

Buntut pernyataan anggota Komisi I DPR Fraksi PDIP Effendi Simbolon yang menyebut TNI seperti gerombolan yang melebihi ormas.

Kompas.com/Achmad Nasrudin Yahya
KSAD Jenderal Dudung Abdurachman saat memimpin apel gelar pasukan jajaran TNI AD wilayah Jabodetabek di Monas, Jakarta, Selasa (25/1/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Buntut pernyataan anggota Komisi I DPR Fraksi PDIP Effendi Simbolon yang menyebut TNI seperti gerombolan yang melebihi ormas.

Membuat beberapa kalangan prihatin khususnya anggota TNI.

Diantaranya KSAD Jenderal Dudung Abdurachman

“Kita jadi petarung, jadi jagoan, Jangan jadi ayam sayur. Saya lihat itu diam semua. Nanti lihat tanggal 26, saya buktikan pada kalian…” kata Jenderal Dudung dalam sebuah video conference yang beredar.

Maka Dudung seperti dilansir di laman kompas,tv telah memerintahkan para prajurit untuk protes terhadap pernyataan anggota Komisi I DPR Fraksi PDIP Effendi Simbolon tersebut.

Dudung meminta agar prajurit tidak tinggal diam dan masif melakukan protes.

Kata Dudung, para prajurit level Bintara dan Tamtama marah dan meminta prajurit Perwira tidak santai.

“Jangan kita diam saja, Dia ini siapa, enggak berpengaruh. Harga diri, kehormatan kita, kok diinjak-injak sama dia.

Karena saya tahu juga dia dapat 'angin' masalahnya, sehingga kita duduk semua, diam,” ujarnya.

"Kok kita kelompok perwira santai-santai saja gitu loh? Gak ada... Apa takut jabatannya dilepas atau gimana?," Sambungnya.

Selain itu, Dudung meminta untuk melibatkan juga Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra-Putri TNI-Polri (FKPPI) turut mengecam.

Minta Jangan Asal Bicara

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman meminta agar Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon tidak asal bicara.

Effendi sebelumnya mengungkapkan ketidakharmonisan antara Jenderal Dudung dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Effendi bahkan mengatatakan TNI seperti gerombolan ormas.

"Kalau tidak tahu, tidak paham tentang fakta dan bukti sebenarnya, jangan asal bicara. Jangan asal bicara, karena itu menyakitkan (hati) seluruh prajurit," ujar Dudung seusai peluncuran program ketahanan pangan bersama Pertamina Hulu Rokan di Kabupaten Bengkalis, Rabu (14/9/2022).

Dudung mengatakan Effendi Simbolon punya hak menyampaikan pendapat sebagai anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Namun, Effendi diharapkan mempertimbangkan harga diri TNI saat melontarkan pendapat.

"Memang beliau punya hak konstitusional sebagai anggota dewan, tapi kami TNI, khususnya TNI Angkatan Darat punya kehormatan dan harga diri," kata mantan Pangdam Jaya itu. 

Pernyataan Effendi yang menyebut TNI AD lebih parah dari organisasi kemasyarakatan, disebut Dudung telah menyakiti perasaannya.

Apalagi, ucapan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu dianggapnya tidak sesuai dengan kenyataan.

Kendati demikian, Dudung menganggap pernyataan Effendi tidak mewakili DPR dan partainya.

Pasalnya, PDI P disebut merupakan partai yang dekat dengan TNI.

Isu ketegangan dengan Panglima TNI

Lebih lanjut, Dudung menegaskan TNI tetap dalam keadaan solid. Dia mengakui punya beberapa perbedaan pandangan dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, tapi itu dianggap sebagai hal biasa.

"Kalau saya dengan Pak Andika (Panglima TNI) ada perselisihan sedikit itu biasa, perbedaan itu biasa.

Pejabat lama dengan pejabat baru itu biasa. Siapa pun, di sini ada bupati, wakil bupati berbeda itu biasa," ujar Dudung.

Dudung pun menyampaikan TNI AD kini sedang menjalankan program terkait ketahanan pangan yang merupakan bagian dari perintah Panglima TNI.

Jalannya program itu, disebutnya membantah tudingan ada perpecahan seperti yang ditudingkan Effendi Simbolon.

"Maka jangan sok taulah, yang enggak ngerti apa-apa seakan-akan paling bener sendiri, paling mulia sendiri. Harus secara kompherensif kalau nerima laporan atau terima ungkapan.

Tidak serta merta ditelan begitu saja. Ini berbahaya menurut saya. Tapi, saya yakin TNI Angkatan Darat akan solid," sebut Dudung.

Sebelumnya, Effendi Simbolon tengah menjadi sorotan prajurit TNI Angkatan Darat imbas pernyataannya yang menyebut TNI seperti gerombolan.

Tidak hanya itu, Effendi juga menyinggung isu renggangnya hubungan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Pernyataan kontroversial Effendi disampaikan dalam rapat bersama Andika, Wamenhan Muhammad Herindra, dan kepala staf angkatan, kecuali Dudung di Komisi I DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (5/9/2022).

Awalnya, Effendi mengaku geram karena menemukan banyak ketidakharmonisan dan ketidakpatuhan yang terjadi di tubuh TNI. Effendi juga menyoroti yang tidak datang rapat.

Padahal, Andika, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono, dan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Fadjar Prasetyo memenuhi panggilan Komisi I.
Effendi pun mempertanyakan apa yang sedang terjadi di tubuh TNI.

"Semua ini kita hadir di sini untuk mendapatkan penjelasan dari Panglima TNI, dari KSAD, bukan dari Wakasad. Dan dari Menhan, dalam kaitannya ada apa yang terjadi di tubuh TNI ini?" ujar Effendi di ruang rapat Komisi I DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (5/9/2022).

Effendi mengatakan, selepas rapat pembahasan anggaran, perlu dilakukan rapat khusus yang menghadirkan semua petinggi TNI, termasuk Dudung.

Dia menyarankan agar rapat dengan Panglima TNI, KSAD, KSAL, dan KSAU itu digelar malam ini.

"Kami banyak sekali temuan-temuan ini, disharmoni, ketidakpatuhan, ini TNI kayak gerombolan ini, lebih-lebih ormas jadinya, tidak ada kepatuhan," ujar dia. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dudung Respons Effendi Simbolon, Singgung Hak Anggota Dewan dan Harga Diri TNI",

 Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul KSAD Jenderal Dudung kepada Effendi Simbolon: Jangan Asal Bicara

Baca juga: Begini Serunya Siswa TK Jalani Manasik Haji di Banyumas, Diikuti 718 Peserta

Baca juga: Silakan Kalau Berminat, Bawaslu Kudus Butuh 27 Anggota Panwascam, Berikut Syarat Lengkapnya

Baca juga: Bantu Cerdaskan Bangsa, PLN Peduli Salurkan Bantuan Fasilitas Belajar di Wilayah Ngadiharjo

Baca juga: Misteri Penemuan Mayat isi Area Persawahan Tegalsari Guntur Demak Terungkap, Inilah Penyebabnya

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved