Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Tekan Inflasi, Dewan Sarankan Pemkot Semarang Siapkan Penanganan Lain Disamping Pemberian BLT

DPRD Kota Semarang meminta Pemerintah Kota Semarang menyiapkan penanganan lain di samping pemberian bantuan langsung tunai (BLT)

TRIBUN JATENG / EKA YULIANTI FAJLIN
DPRD Kota Semarang menggelar dialog interaktif membahas upaya mengendalikan inflasi, di salah satu stasiun televisi, Rabu (21/9/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - DPRD Kota Semarang meminta Pemerintah Kota Semarang menyiapkan penanganan lain di samping pemberian bantuan langsung tunai (BLT) maupun bantuan lainnya dalam rangka meringankan beban masyarakat di tengah naiknya harga bahan bakar minyak (BBM). 

Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Mualim menilai, sistem pemberian BLT memang bagus namun upaya itu bukan tidak seterusnya bisa berjalan dalam rangka pengendalian inflasi. Perlu ada upaya lain yang membuat maayarakat tidak ketergantungan terhadap bantuan tunai. 

"Sistem BLT bagus, tapi sampai kapan? Apakah mendidik? Ini perlu dievaluasi karena BLT diberikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Kalau itu berhenti bagaimana? Penting sekali untuk ada upaya lain," terang Mualim, saat Dialog Interaktif bersama DPRD Kota Semarang, Rabu (21/9/2022). 

Menurutnya, Pemerintah Kota Semarang perlu mendorong masyarakatnya produktif misalnya melalui home industri agar bisa mendongkrak perekonomian. Sehingga, masyarakat bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

"Klo si A dikasih bantuan terus, saat bantuan berhenti, dia tidak bisa makan. Sedangkan, kalau menciptakan lapangan pekerjaan bisa membantu perekonomian," ujarnya. 

Lebih lanjut, Mualim memaparkan, Pemerintah Kota Semarang juga harus dapat menjaga harga-harga kebutuhan pokok tetap stabil di tengah naiknya harga BBM, misalnya dengan melakukan operasi pasar. Komunikasi antarinstasi antara lain ketahanan pangan, perindustrian, dan UMKM harus terus dilakukan untuk menekan inflasi yang tinggi. 

"Pemerintah harus membuat suatu kebijakan yang sifatnya menekan harga tetap bisa bertahan," tandasnya. 

Di sisi lain, politisi Partai Gerindra tersebut menambahkan, perlu ada inovasi lagi untuk mengurangi penggunaan bahan bakar minyak. Satu diantaranya pemerintah membuat imbauan untuk naik transportasi umum seperti yang sudah pernah berjalan beberapa waktu lalu. Meski saat itu belum 100 persen berjalan, dia menilai cukup mengurangi konsumsi bahan bakar. 

"Kalau bisa ini dihidupkan lagi. Ini penting karena kita bisa melihat kondisi lengang walaupun tidak 100 persen. Paling tidak bisa mengurangi bahan bajar yang diperlukan," ujarnya. 

Senada, Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, Firmansyah menilai, upaya yang dilakukan pemerintah untuk menekan inflasi sudah cukup bagus antara lain dengan BLT, bantuan sosial (bansos), dan subsidi upah. Ditambah, APBD juga disisihkan untuk pemberian bantuan dalam rangka menekan inflasi. 

"Kebijakan itu jangka pendek. Jangka menengah dan panjang perlu dipikirkan. Misalnya, beralih ke listrik. Teknologi didorong untuk lebih baik," jelasnya  

Selain itu, Firmansyah menambahkan, upaya jangka menengah harus merambah masalah produktifitas, kualitas pekerjaan masyarakat, dan lain-lain. 

"BBM kan produksi. Selagi orang mampu beli, produksi jalan terus. Ini harus diperhatikan asal inflasi harus ditahan tidak terlalu tinggi. Harus ada kebijakan yang menahan laju inflasi," terangnya. 

Asisten Ekonomi, Pembangunan, dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Semarang, Nana Storada mengatakan, telah membentuk tim pengendali inflasi daerah yabg diketuai oleh Sekda Kota Semarang. Tim ini akan mengimplementasikan kebijakan pemerintah pusat hingga daerah dalam rangka pengendalian inflasi. 

"Pusat ke daerah telah menerjunkan BLT lewat kantor pos diserahkan ke masyarakat," ucapnya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved