Berita Banyumas
BAZNAS Banyumas Targetkan Kumpulkan Rp15 Miliar Zakat Tahun Ini
Tahun 2022 ini BAZNAS Banyumas menargetkan memperoleh Rp 15 miliar pengumpulan zakat.
Penulis: Imah Masitoh | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Tahun 2022 ini BAZNAS Banyumas menargetkan memperoleh Rp 15 miliar pengumpulan zakat.
Jumlah tersebut mayoritas berasal dari ASN di Kabupaten Banyumas.
"Saat ini pengumpulan zakat sudah mencapai Rp11,1 miliar dari target Rp15 miliar.
Sampai Agustus 2022 sudah terkumpul Rp 11,1 miliar, dan kurang lebih sebanyak Rp 10,3 miliar berasal dari zakat ASN," ujar Ketua BAZNAS Kabupaten Banyumas, H. Umar AR kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (22/9/2022).
Meskipun penyaluran zakat dari berbagai pihak dilakukan secara menyeluruh, namun sekitar 90 persen zakat berasal dari ASN.
Tercatat sebanyak 8.400 muzakki di Kabupaten Banyumas, dan dari jumlah tersebut sebanyak 732 merupakan muzakki perorangan di luar ASN.
Potensi zakat dari sebanyak 13.100 ASN di Kabupaten Banyumas bisa mencapai Rp22 miliar.
Akan tetapi, target ditetapkan secara realistis berdasarkan pencapaian tahun lalu yang sebesar Rp 12,6 miliar.
Untuk pengumpulannya, BAZNAS membangun kelembagaan yaitu unit pengumpul zakat (UPZ) yang berada di berbagai lokasi sesuai potensi muzakki.
UPZ ini ditempatkan di setiap Unit Perangkat Daerah (UPD) yang nantinya akan menyetorkannya ke BAZNAS.
Adapun pentasyarufannya, telah disalurkan sebanyak Rp6,27 miliar ke lima program kegiatan yaitu Banyumas Sejahtera, Banyumas Cerdas, Banyumas Sehat, Banyumas Takwa dan Banyumas Peduli.
Banyumas Sejahtera untuk pemberian modal kerja sehingga digolongkan ke zakat produktif.
"Akan tetapi Banyumas Cerdas dan Takwa juga kami golongkan ke zakat produktif karena memberikan bantuan pada SDM seperti siswa-siswa (Banyumas Cerdas) dan guru ngaji (Banyumas Takwa)," ungkapnya.
Wakil Ketua I BAZNAS, H. Abdul Munir menambahkan, selain pengumpulan secara on balance atau langsung, terdapat juga zakat off balance yang dikumpulkan oleh masjid ataupun lembaga amal lainnya di luar BAZNAS.
Data-data tersebut tercatat melalui SIMBA atau Sistem Informasi Manajemen BAZNAS yang baru dimulai tahun ini.