Berita Regional
Nasib Balita Kena Hipotermia Setelah Dibawa Orangtua Mendaki Gunung
Seorang balita yang dibawa naik mendaki gunung menderita hipotermia. Itu diketahui setelah Badan SAR Nasional (Basarnas) Manado menemukan 7 pendaki.
TRIBUNJATENG.COM, SULAWESI - Seorang balita yang dibawa naik mendaki gunung menderita hipotermia.
Hal itu diketahui setelah Badan SAR Nasional (Basarnas) Manado menemukan tujuh pendaki dan seorang balita tersesat di Gunung Soputan Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara.
Laporan kejadian membahayakan jiwa ini diterima Badan SAR Nasional (Basarnas) Manado, pada Minggu (25/9/2022) dini hari.
Baca juga: Pria Wajib Tahu, Ini Manfaat Jahe bagi Vitalitas
Baca juga: Cara Mudah Membuat Donat Panggang Cocok bagi yang Sedang Program Diet
Baca juga: Resep Nasi Goreng Kampung Ide Sarapan Praktis
Basarnas menerima informasi bahwa tujuh pendaki yang membawa balita akan turun dari Gunung Soputan melalui jalur Desa Tumaratas dan mereka tersesat di jalan.
Diketahui tujuh pendaki ini dan balita bertempat tinggal di wilayah Kota Manado, Sulawesi Utara.
Adapun nama-nama para pendaki dan balita yakni Fauzan Mamonto (21), Aidil Akbar (21), Ardika Moho (18), Acan Weker (19), Putri Nuraim (21), Yayan Rahman (27), Muhamad Gifari (3), dan Fazrim Moho (21).
Setelah menerima laporan tersebut, Kepala Kantor Basarnas Manado Monce Brury langsung memerintahkan satu tim rescue untuk bergerak cepat dikarenakan ada balita yang ikut pendakian.
"Setibanya di Desa Tumaratas, tim langsung berkoordinasi dengan kelompok pelestarian sumber daya alam (KPSDA) Desa Tumataras, tim langsung bergerak ke atas melalui jalur Desa Tumataras bersama KPSDA," kata Brury kepada Kompas.com, Rabu (28/9/2022).
Tim sepanjang jalan melaksanakan pencarian dengan berteriak agar para pendaki yang tersesat mendengarkan teriakan-teriakan tim.
Menjelang subuh, tim SAR gabungan belum menemukan para korban.
Tim kemudian beristirahat sejenak di Basecamp Elas Wongker. Lalu, Senin (26/9/2022) pagi, pencarian dilanjutkan kembali.
Pencarian dilaksanakan dengan jalan kaki dan menggunakan motor trail.
"Pada pukul 08.00 Wita, tim SAR gabungan menemukan korban di pinggir jalan sedang beristirahat menginggat balita mengalami gejala hipotermia," jelas Brury.
Selanjutnya tim SAR gabungan langsung mengevakuasi korban dan balita menggunakan motor untuk di bawa turun gunung.
"Mengingat balita mengalami gejala-gejala hipotermia, semua korban dievakuasi dalam keadaan selamat," ungkapnya.
Ia mengapresiasi tim SAR gabungan yang sudah menemukan tujuh pendaki dan seorang balita yang tersesat di Gunung Soputan dalam keadaan selamat.
Baca juga: Viral Video Kamar Mewah Disebut Sebagai Ruang Tahanan Ferdy Sambo, Polri Angkat Bicara
Baca juga: Harga Sewa Wisesa Soccer Field, Training Ground Baru PSIS Semarang di Mranggen, Mulai Rp 1,35 Juta
Baca juga: Penjelasan Polres Bogor Soal Video Viral Polisi Marah-marah Minta Uang Tilang Rp 600 Ribu
"Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat yang akan mendaki gunung persiapkan fisik dan perbekalan, agar pada saat di gunung tidak kesulitan dalam logistik," imbaunya.
Menurut dia, banyak aspek pendaki yang mengalami tersesat di gunung, maka dari itu perlu disiapkan matang-matang yang ingin dibawa ke puncak.
"Apalagi ini ada balita, sangat-sangat riskan apabila perbekalan tidak cukup dan memaksakan sampai ke puncak.
Puji Tuhan semua pendaki sudah dievakuasi dalam keadaan selamat," katanya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "7 Pendaki Bawa Balita Tersesat di Gunung Soputan Sulut Berhasil Dievakuasi Tim SAR"