Berita Regional
Praktik Adopsi Ilegal di Bogor: Yayasan Kumpulkan Ibu Hamil Tanpa Suami, Bayi Dijual Rp15 Juta
Aparat kepolisian membongkar praktik perdagangan bayi dengan modus adopsi via media sosial.
Orang yang mengadopsi tersebut dimintai uang sebesar Rp 15 juta per satu orang anak," jelasnya.
Dari kasus tersebut, polisi mengamankan lima orang ibu hamil yang sedang menunggu waktu melahirkan di tempat penampungan.
Saat ini mereka sudah diserahkan ke Dinas Sosial Pemeritah Kabupaten Bogor.
Polisi juga berhasil mengamankan seorang bayi yang sempat dijual ke wilayah Lampung.
Bayi tersebut kini telah diserahkan ke pihak Dinas Sosial.
"Sementara itu, satu orang (bayi) yang dijual ke wilayah Lampung.
Tapi, berhasil kita selamatkan dan saat ini anaknya tersebut diserahkan ke Dinsos," ungkapnya.
Polisi saat ini masih melakukan penyelidikan karena ada dugaan tersangka bekerja sama dengan jaringan lain.
Tersangka juga masih dalam proses penyidikan lebih lanjut oleh Sat Reskrim Polres Bogor.
"Kami akan terus melakukan pengembangan terhadap dugaan jaringan yang lainnya," tutur Iman.
Atas perbuatannya, Suhendra dijerat Pasal 83 juncto Pasal 76 huruf F Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman pidana minimal 3 tahun penjara dan maksimal 15 tahun penjara dan denda minimal Rp 60 juta maksimal Rp 3 miliar. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Adopsi Ilegal Yayasan Ayah Sejuta Anak di Bogor, Per Bayi Dijual Rp 15 Juta, Kumpulkan Ibu Hamil Tanpa Suami"
Baca juga: Pesan Menyayat Hati Ditulis Pembuang Bayi dalam Sepucuk Surat: Kami Tak Mampu Menghidupinya