Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Cerita Batik Nusantara, Batik Gringsing Dipercaya Sembuhkan Penyakit Hingga Ajarkan Keberagaman

Batik Nusantara memiliki cerita. Seperti aneka motif batik Gringsing yang dipercaya mampu menyembuhkan penyakit bagi siapapun yang memakainya.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: Catur waskito Edy
Iwan Arifianto
Pengunjung melihat aneka motif batik Gringsing yang dulu dimitoskan mampu sembuhkan penyakit bagi siapapun yang memakainya di pameran batik kuno di gedung Oudetrap, Kota Lama, Kota Semarang, Sabtu, (1/10/2022). 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Batik Nusantara memiliki cerita. Seperti aneka motif batik Gringsing yang dipercaya mampu menyembuhkan penyakit bagi siapapun yang memakainya.

"Iya, batik motif Gringsing  dulu dimitoskan sebagai menyembuhkan penyakit yang memakainya," ujar kolektor batik,  Fafa Utami (46) saat menggelar pameran batik kuno di gedung Oudetrap, Kota Lama, Kota Semarang, Sabtu, (1/10/2022).

Selanjutnya, motif batik tiga negeri yang mengajarkan toleransi dan keberagaman.

Dari motif batik tersebut dapat belajar keberagaman karena motif batik mendapat pengaruh-pengaruh dari beragam budaya.

"Iya dari batik Tiga Negeri mendapat influence-influence, seperti budaya Tionghoa di Lasem, Eropa di Pekalongan dan asogan di Solo," paparnya. 

Ia mengatakan, menggelar pameran batik kuno di kota lama dalam rangka memperingati hari Batik Nasional pada 2 Oktober.

Selama pameran mengangkat tema beberapa motif batik dengan dominasi batik sogan.

Batik kuno yang dipamerkan berasal dari beberapa karya seniman dan maestro batik khususnya dari Solo.

"Seperti karya  Martawi, Trishadi, Tjoang Siang Gwan dan sebagainya," jelas perempuan yang akrab disapa Fafa Utami itu.

Selain itu, motif batik yang dipamerkan berupa batik khas Gringsing, batik pesisiran, batik Banyumas, batik Solo,batik Tiga Negeri.

Adapula motif batik Bledak Wonogiren yang jarang orang mengerti.

"Kami pada kesempatan ini lebih banyak transfer knowledge bagaimana motif batik ini diproduksi dan apa saja dibalik motif batik yang beragam," ujarnya.

Dosen ISI Surakarta itu menyebut, batik itu ada yang dijual adapula yang hanya bersifat dipamerkan sebagai edukasi.

Ketika batik kuno itu tidak dipamerkan akan tersimpan rapi di rumahnya  di Solo.

"Kami ada koleksi  1.200 lembar batik kuno. 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved