Berita Semarang
Jessie Jatuh Hati pada Motif Batik Tiga Negeri di Pameran Batik Kuno Semarang
Koleksi batik kuno dapat dilihat selama pagelaran batik Specta Semarang di gedung Oudetrap, Kawasan Kota Lama, Kota Semarang.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Koleksi batik kuno dapat dilihat selama pagelaran batik Specta Semarang di gedung Oudetrap, Kawasan Kota Lama, Kota Semarang.
Pameran batik sarat sejarah itu akan dilakukan selama sembilan hari mulai 1 hingga 9 Oktober dari pukul 10.00 - 21.00 WIB.
Pengunjung pameran dapat melihat puluhan koleksi batik langka di antaranya batik yang berusia hampir satu abad.
Tak heran, batik itu tak boleh disentuh.
"Batik kuno luar biasa. Saya terinspirasi banget," ujar seorang pengunjung pameran batik kuno, Jessie Setiawati (32) kepada Tribunjateng.com, Sabtu (1/10/2022).
Menurutnya, sangat terinspirasi mendatangi kegiatan pameran lantaran batik kuno tersebut merupakan kekayaan tradisional Indonesia yang disimpan kemudian dipamerkan.
Batik yang dipamerkan memiliki nilai daya jual tinggi.
Secara tatanan juga memiliki filosofi terutama dari setiap motif sehingga sangat membantu mempelajari budaya Indonesia.
"Saya tertarik batik Tiga Negeri karena membayangkan dulu prosesnya dari kota ke kota demi membuat batik," ungkapnya.
Kolektor Batik, Fawarti Gendra Nata Utami (46) mengatakan, menggelar pameran batik kuno di kota lama dalam rangka memperingati hari Batik Nasional pada 2 Oktober.
Selama pameran mengangkat tema beberapa motif batik dengan dominasi batik sogan.
Batik kuno yang dipamerkan berasal dari beberapa karya seniman dan maestro batik khususnya dari Solo.
"Seperti karya Martawi, Trishadi, Tjoang Siang Gwan dan sebagainya," jelas perempuan yang akrab disapa Fafa Utami itu.
Selain itu, motif batik yang dipamerkan berupa batik khas Gringsing, batik pesisiran, batik Banyumas, batik Solo,batik Tiga Negeri.