Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Kisah di Balik Kuburan Massal Korban G30S PKI Plumbon Semarang: Pertama Datang Disuruh Bawa Menyan

Ada banyak kisah di balik kuburan massal G30S PKI di kawasan Perhutani , Plumbon, Wonosari, Semarang

Penulis: iwan Arifianto | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Iwan Arifianto
Mahasiswi saat bertanya sejarah kuburan massal korban keganasan G30S PKI kepada Khamim di perbukitan area Perhutani, di dukuh Plumbon, Wonosari, Ngaliyan, Kota Semarang, Kamis (29/9/2022) 

Bahkan , sewaktu pertama kali ke sana dikira seorang yang hendak mencari nomor togel sehingga disuruh membawa menyan, ayam dan lainnya.

"Baru selepas dijelaskan, baru mereka kaget. Orang datang dengan ide berbeda sehingga mendukung," bebernya.

Mahasiswi saat bertanya sejarah kuburan massal korban keganasan G30S PKI kepada Khamim di perbukitan area Perhutani, di dukuh Plumbon, Wonosari, Ngaliyan, Kota Semarang, Kamis (29/9/2022).
Mahasiswi saat bertanya sejarah kuburan massal korban keganasan G30S PKI kepada Khamim di perbukitan area Perhutani, di dukuh Plumbon, Wonosari, Ngaliyan, Kota Semarang, Kamis (29/9/2022). (Iwan Arifianto)

Diberitakan sebelumnya, Jejak tragedi pembantaian G30S PKI masih ditemukan di Kota Semarang berupaya kuburan massal para korban.

Kuburan tersebut sempat diberi perhatian lebih oleh para pegiat HAM dengan berupa memberikan nisan bertuliskan nama-nama para korban yang terdeteksi pada 1 Juni 2015.

Sayangnya, kini kuburan massal itu yang mendapatkan status situs sejarah korban perang dari UNESCO kini tak terurus.

Kuburan massal korban pemberontakan G30S PKI lokasinya cukup tersembunyi lantaran berada di perbukitan area Perhutani.

Lokasi persis di dukuh Plumbon, Wonosari, Ngaliyan.

Bila dari arah Tugu Muda kota Semarang atau dari arah timur selepas pasar Mangkang ambil arah kiri masuk ke Gang Plumbon 3.

Lurus saja di jalur tersebut sekira 2 kilometer.

"Iya makam massal ini memang sudah tidak terawat. Saya pribadi kadangkala saja membersihkan," ujar warga Ahmad Khamim (83) kepada Tribunjateng.com , Kamis (29/3/2022).

Menurutnya, makam tersebut berisi para korban PKI.

Di area itu terdapat tiga lubang besar yang berjarak berdekatan.

"Ada tiga lubang tapi yang dikenal hanya delapan orang yang tertulis di papan nisan itu, lainnya tidak tahu," ungkapnya.

Makam itu tujuh tahun silam memang mendapatkan perhatian dari para aktivis HAM , pegiat sejarah dan pihak-pihak lain.

Perhatian itu dengan memberikan batu nisan setinggi hampir satu meter dengan tulisan delapan orang yang namanya masih dapat ditelusuri.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved