Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Arema FC

Jumlah Korban Arema Vs Persebaya: 127 Meninggal, 180 Luka-luka, Semoga Tak Ada Tambahan Korban Jiwa

Jumlah Korban Arema Vs Persebaya: 127 Meninggal, 180 Luka-luka, Semoga Tak Ada Tambahan Korban Jiwa

Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: galih permadi
SURYAMALANG.COM/Purwanto
Jumlah Korban Arema Vs Persebaya: 127 Meninggal, 180 Luka-luka, Semoga Tak Ada Tambahan Korban Jiwa 

Jumlah Korban Arema Vs Persebaya: 127 Meninggal, 180 Luka-luka, Semoga Tak Ada Tambahan Korban Jiwa

TRIBUNJATENG.COM - Ratusan nyawa menjadi korban kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang seusai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022).

Tercatat ada 127 korban dinyatakan meninggal dunia karena insiden Arema vs Persebaya.

Selain itu, ada 180 orang dinyatakan mengalami luka-luka.

Pertandingan pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 bertajuk derbi Jawa Timur, Arema FC dan Persebaya Surabaya, di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang, Sabtu (1/10/2022) berlangsung panas.
Pertandingan pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 bertajuk derbi Jawa Timur, Arema FC dan Persebaya Surabaya, di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang, Sabtu (1/10/2022) berlangsung panas. (KOMPAS.com/Suci Rahayu)

Baca juga: Dampak Kerusuhan Arema Vs Persebaya, FIFA Bisa Batalkan Indonesia Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U20

Baca juga: Mencekamnya Kerusuhan Arema FC vs Persebaya, Jenazah Berjejer di IGD, dr Bambang: Jumlahnya Banyak

Baca juga: 10 Potret Tragedi Kerusuhan Arema Vs Persebaya Surabaya Tewaskan 127 Orang, Berawal Suporter Marah

Baca juga: Ini Deretan Kerusuhan Suporter Paling Ngeri di Dunia, Kanjuruhan Malang Lebih Parah Dibanding Accra

Jumlah korban di atas sesuai dengan pernyataan Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afina dalam konferensi pers di Malang, Minggu (2/10/2022) dini hari WIB sebagaimana dikutip dari Bolasport.com.

Banyaknya korban jiwa membuat kerusuhan di Kanjuruhan tercatat sebagai satu di antara tragedi paling mengerikan dalam sepak bola dunia.

Jumlah korban di Kanjuruhan, Malang tercatat sebagai terbanyak kedua di dunia.

Sedangkan jumlah korban terbanyak kerusuhan sepak bola di dunia terjadi di Stadion Nasional Peru.

Mobil K-9 dibalik oleh supporter Aremania dalam kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022).
Mobil K-9 dibalik oleh supporter Aremania dalam kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022). (KOMPAS.COM/Imron Hakiki)

1. Tragedi Stadion Nasional Peru

Tragedi paling besar pertama menelan korban sebanyak 328 orang.

Kejadian berdarah ini terjadi di Stadion Nasional Peru tahun 1964.

Saat itu Timnas Peru melawan Argentina dalam kualifikasi Olimpiade.

Kerusuhan dipicu oleh tindakan wasit yang menganulir gol Peru di menit akhir pertandingan.

Banyak korban jiwa yang meninggal karena terinjak-injak lantaran kesulitan keluar dari stadion.

2. Tragedi Kanjuruhan, Malang

Sejumlah 127 korban jiwa meninggal setelah duel Arema FC vs Persebaya Surabaya berakhir, Sabtu (1/10/2022) malam.

Diduga banyak korban berjatuhan lantaran mengalami sesak nafas dan terinjak-injak saat hendak keluar dari stadion.

Kerusuhan bermula saat suporter Arema FC memasuki stadion setelah timnya kalah 2-3 melawan Persebaya Surabaya.

Hingga saat ini penyelidikan masih berlangsung terkait kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang.

3. Tragedi Accra

Kejadian memilukan selanjutnya adalah tragedi sepak bola di Stadion Accra, Ghana tahun 2001.

Saat itu sedang berlangsung duel dua klub unggulan, Heart of Oak vs Kotoko.

Sama seperti di Kanjuruhan, Malang, saat kerusuhan terjadi, pihak kepolisian juga menembakkan gas air mata.

Suporter yang panik berdesak-desakkan di pintu keluar.

Akibat insiden ini 126 orang meninggal dunia.

Suporter Arema FC, Aremania turun kedalam stadion usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Aremania meluapkan kekecewaannya dengan turun dan masuk kedalam stadion usai tim kesayangannya kalah melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3
Suporter Arema FC, Aremania turun kedalam stadion usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Aremania meluapkan kekecewaannya dengan turun dan masuk kedalam stadion usai tim kesayangannya kalah melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 (SURYAMALANG.COM/Purwanto)

Liga 1 2022-2023 Dihentikan Sepekan

Merespons kejadian ini, PT LIB memutuskan untuk menghentikan Liga 1 2022-2023 selama sepekan.

"Kami prihatin dan sangat menyesalkan peristiwa tersebut," kata Direktur PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, Minggu (2/10/2022).

"Kami ikut berdukacita dan semoga ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua."

"Keputusan tersebut kami umumkan setelah kami mendapatkan arahan dari Ketua Umum PSSI."

"Ini kami lakukan untuk menghormati semuanya dan sambil menunggu proses investigasi dari PSSI,” tambahnya.

PSSI sendiri sebagai induk organisasi sepak bola nasional menyatakan akan melakukan investigasi terhadap kerusuhan ini.

‘’Kami masih menunggu laporan resmi dari pengawas pertandingan dan tentu laporan dari Kepolisian," kata Sekjen PSSI, Yunus Nusi.

"Namun, dari tayangan video di media sosial yang sudah tersebar di mana-mana, terlihat ada kerusuhan setelah wasit meniup peluit akhir."

"Sekali lagi kami masih menunggu laporan apakah ada korban atau tidak,’’ tambahnya.

Yunus memastikan panitia pertandingan akan mendapat sanksi keras jika kerusuhan itu terbukti terjadi di dalam lapangan.

Selain sanksi denda, Arema FC juga boleh jadi tidak bisa menjadi tuan rumah dalam beberapa laga.

"PSSI sangat mengecam kerusuhan ini. Namun, sekali lagi kami belum bisa menyimpulkan apa-apa."

"Tetapi, sanksi keras akan menimpa Arema jika semuanya terbukti. Tim investigasi PSSI akan segera bertolak ke Malang,’’ tambahnya.

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved