Kerusuhan di Kanjuruhan Malang
Sedih atas Tragedi Kanjuruhan, Valentino 'Jebret' Simanjuntak Mundur Sebagai Komentator Sepak Bola
Sedih atas Tragedi Kanjuruhan, Valentino 'Jebret' Simanjuntak Mundur Sebagai Komentator Sepak Bola
Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: galih permadi
Prihatin dengan Tragedi Arema Vs Persebaya di Kanjuruhan, Valentino Simanjuntak Mundur Sebagai Host dan Komentatoe Sepak Bola
TRIBUNJATENG.COM - Valentino Simanjuntak mengundurkan diri sebagai host dan komentator sepak bola, Minggu (2/10/2022).
Keputusan ini diambil oleh Valentino Simanjuntak menyikapi tragedi Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Komentator sepak bola yang akrab dengan kata 'jebret' ini kehilangan semangat dalam meramaikan tontonan sepak bola di layar kaca.

Baca juga: Video Ribuan Suporter di Solo Raya Gelar Aksi Solidaritas Tragedi Kanjuruhan
Baca juga: Jadwal Timnas U16 Indonesia Kualifikasi Piala Asia, Terganggu Kerusuhan Arema Vs Persebaya?
Baca juga: Dampak Kerusuhan Arema Vs Persebaya, FIFA Bisa Batalkan Indonesia Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U20
Baca juga: Bocah 11 Tahun Saksikan Ayah dan Ibu Terinjak-injak hingga Tewas dalam Tragedi Kanjuruhan
Valen merasa berada di titik terendah dalam karier sebagai host dan komentator.
Padahal Valen dikenal sebagai sosok yang semangat dan berapi-api saat menjadi komentator sepak bola.
"Bahwa saya sebagai bagian dari insan sepak bola nasional merasa prihatin dan sedih yang mengakibatkan semangat/hasrat untuk berpartisipasi dalam program Liga 1 2022/2023 sudah pada titik terendah dalam karier saya sebagai host dan komentator program sepak bola nasional."
"Hilangnya semangat tersebut akan berdampak pada kontribusi saya yang tidak akan lagi memberikan hal yang maksimal seperti yang telah saya berikan sebelumnya," tulis Valen dalam pernyataan yang diunggah di media sosial.
"Bahwa saya menyampaikan pengunduran diri sebagai host dan komentator program Liga 1 2022/2023 terhitung sejak 2 Oktober 2022."
"Bahwa sikap tersebut juga sebagai bentuk rasa simpati dan empati saya kepada para korban serta seluruh insan persepakbolaan nasional."
"Manyaksikan pertandingan sepak bola sejatinya dapat menjadi sarana hiburan, pengaplikasian nilai rivalitas sportif, sekaligus menjadi momen silaturrahmi sebagai alat pemersatu bangsa dan bukan sebaliknya," imbuh Valen.
Kapolri Perintahkan Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan Malang
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menegaskan akan mengusut proses pelaksanaan pertandingan Derby Jatim Arema FC vs Persebaya Surabaya dalam Liga 1 2022, Sabtu (1/10/2022).
Kapolri juga mengatakan, pihaknya akan melakukan investigasi secara mendalam untuk mengungkap penyebab banyaknya kasus kematian usai laga Arema FC melawan Persebaya pada Sabtu lalu.
"Kami akan melaksanakan pengusutan terkait proses penyelenggaraan pertandingan. Termasuk investigasi untuk mengungkap penyebab banyaknya jatuhnya korban," tutupnya.
Adapun, Kapolri mengonfirmasi jumlah korban tewas pada Tragedi Stadion Kanjuruhan berjumlah 125 orang.
Pembaruan data tersebut berdasarkan hasil verifikasi terakhir yang dilakukan polisi dan instansi terkait pada Minggu (2/10/2022).
"Hasil verifikasi terakhir dari seluruh dinkes di Malang Raya, kami konfirmasi sampai saat ini yang meninggal dari awal diinformasikan sebanyak 129 orang, data terakhir jumlahnya 125. Karena ada yang tercatat ganda," ujar Sigit saat jumpa pers di Stadion Kanjuruhan baru saja.
Menurut Sigit, tim terus bekerja untuk melakukan pemutakhiran data kepada masyarakat, khususnya keluarga yang sedang mencari anggota keluarganya yang tewas akibat tragedi memilukan tersebut.
"Untuk tahap awal tim DVI sudah bekerja untuk menetapkan identitas para korban yang meninggal dunia," papar Sigit.

Hukuman untuk Arema FC
Sementara itu, Ketua Umum (Ketum) PSSI, Mochamad Iriawan menjelaskan hukuman yang diberikan kepada Arema FC setelah ratusan jiwa meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan.
Mochamad Iriawan mengatakan langkah pertama yang diambilnya adalah melarang Arema FC bermain di Stadion Kanjuruhan selama sisa pertandingan Liga 1 2022/2023.
Hukuman ini diberikan kepada Arema FC setelah kekalahan 2-3 dari tamunya Persebaya Surabaya yang berujung kerusuhan hingga ratusan orang meregang nyawa.
"Namun, kami langsung mengambil langkah, pertama, Arema FC sudah tak boleh di stadion homebase-nya di Stadion Kanjuruhan selama musim ini berlangsung," kata Ketum PSSI yang akrab dipanggil Iwan Bule kepada awak media, Minggu (2/10/2022) malam.
Berdasarkan hukuman yang diutarakan Iwan Bule tersebut, klub berjuluk Singo Edan dipastikan tidak lagi berkandang di Stadion Kanjuruhan selama sisa musim ini.
Liga 1 2022 Dihentikan
Tragedi Kanjuruhan ini membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersikap tegas dengan meminta kompetisi Liga 1 2022 dihentikan.
Dalam konferensi pers resmi, Jokowi langsung memberikan perintah pada Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), untuk menghentikan laga dan mengusut tuntas kasus tersebut.
Jokowi juga meminta PSSI untuk mengevaluasi dan memperbaiki prosedur pengalaman terkait pertandingan di Liga 1.
"Saya perintahkan kepada Menpora, Kapolri, dan Ketua Umum PSSI untuk melakukan evaluasi menyeluruh tentang pelaksanaan sepak bola dan prosedur pengamanan penyelengaraannya," ucap Jokowi dalam video yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, pada Minggu pagi.
"Khusus Kapolri saya minta melakukan investigasi dan mengusut tuntas kasus ini."
"Saya juga memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengalaman dilakukan."
Selain itu, Jokowi juga menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya ratusan korban dalam kerusuhan Arema vs Persebaya dan berharap tragedi tersebut menjadi yang terakhir.
"Saya menyesalkan terjadinya tragedi ini dan saya berharap ini tragedi terakhir sepak bola di Tanah Air," tegas Jokowi.
"Jangan sampai ada lagi tragedi kemanusiaaan seperti ini di masa yang akan datang"
"Sportivitas, rasa kemanusiaan, dan rasa persaudaraan bangsa Indonesia harus terus kita jaga bersama," tutup Jokowi.
(*)