Kerusuhan Suporter di Malang
Pelajaran yang Diambil Suporter PSIS Semarang Panser Biru dari Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang
Duka tragedi di Stadion Kanjuruhan turut dirasakan elemen suporter lainnya. Tak terkecuali suporter PSIS Semarang Panser Biru.
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Duka tragedi di Stadion Kanjuruhan turut dirasakan elemen suporter lainnya.
Tak terkecuali suporter PSIS Semarang Panser Biru.
Bahkan Panser Biru juga menggelar kegiatan doa bersama dan juga penyalaan seribu lilin sebagai wujud empati terhadap kejadian di Malang.
Baca juga: Nasib Eka Wanita di Kudus Gagal Umroh Karena Jadi Korban Arisan Bodong Rp 67 Juta Raib
Baca juga: Keripik Singkong Milik Furoah warga Kota Pekalongan ini Masuk di 21 Toko Alfamart
Baca juga: Polres Karanganyar Gelar Operasi Zebra Candi 2022, Penindakan Gunakan ETLE dan Konvensional
Salah satu pentolan panser Biru, Ferry Opel menyebut, salah satu yang menjadi pembelajaran dari insiden ini yakni memastikan jumlah penonton sesuai dengan kapasitas stadion.
Beredar di media sosial, dikabarkan jumlah penonton yang hadir dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan ini diduga melebihi kapasitas.
"Menurut saya evaluasi ke depan aspek-aspek pengamanan harus ditingkatkan, misalnya untuk kapasitas stadion, jumlah tiket harus sesuai kapasitas," ungkap Opel kepada tribunjateng.com, Senin (3/10/2022).
"Panpel yang ingin meraup untung banyak kemudian seolah-olah dipaksakan stadionnya hingga penontonnya berjubel. Harapannya semoga kejadian di Malang tidak terulang lagi. Ini yang pertama dan terakhir di persepakbolaan Indonesia," katanya.
Imbas dari kejadian di Malang membuat kompetisi Liga 1 2022/2023 sementara dihentikan.
Opel menilai, penundaan sementara kompetisi sudah tepat dilakukan untuk menghormati para korban tragedi.
Seandainya penundaan kompetisi diperpanjang untuk keperluan investigasi lebih lanjut, Opel menyebut tidak mempermasalahkan.
"Kalau diperpanjang yang tujuannya untuk investigasi untuk kasus kerusuhan di Malang tidak masalah kalau menurut saya. Ya artinya semoga ada solusinya, karena ini kejadian yang sangat luar biasa," kata Opel.
"Bagaimanapun juga tidak ada sepakbola yang sebanding dengan nyawa," jelasnya.
Kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan terjadi beberapa saat usai peluit panjang laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya dibunyikan.
Arema FC yang berstatus tuan rumah kalah dalam laga ini dengan skor 2-3.
Netizen Sebut Ngelawak, TPF Aremania Anggap Suporter Turun ke Lapangan Merupakan Tradisi |
![]() |
---|
Rekonstruksi Tragedi Stadion Kanjuruhan Digelar Kamis 20 Oktober 2022 |
![]() |
---|
Temuan 2 Kardus Botol Diduga Miras di Stadion Kanjuruhan Ternyata Obat Hewan Ternak |
![]() |
---|
Inilah Sosok Suprapti Eks PSI Ngaku Penjual Dawet di Kanjuruhan, Kini Bersimpuh ke Keluarga Korban |
![]() |
---|
Setelah Shin Tae-yong Ini Bentuk Dukungan Asnawi Kepada Ketum PSSI Iwan Bule |
![]() |
---|