Berita Tegal
Kasus Stunting Kota Tegal Diaudit, Ini Tujuannya
Audit dilakukan bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah kasus stunting, penyebab, tata kelola, dan kendala yang dihadapi.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - DPPKBP2PA Kota Tegal melakukan audit kasus stunting di Adipura Balai Kota Tegal, Kamis (6/10/2022).
Audit tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah kasus stunting, penyebab, tata kelola, dan kendala yang dihadapi.
Sehingga dapat terwujud Kota Tegal Zero Stunting.
Baca juga: Perpusda Kota Tegal Tahun Ini Terbitkan 5 Buku Sastra
Baca juga: Diskominfo Kabupaten Tegal Jadi Rujukan Pemkot Tegal Buka Layanan Panggilan Darurat 112
Pj Sekda Kota Tegal, dr Sri Primawati Indraswari mengatakan, audit kasus stunting ini sangat penting dilakukan.
Kegiatan ini akan menggali kasus-kasus stunting yang sulit diatasi dan mengidentifikasi risiko terjadinya stunting pada kelompok sasaran tertentu.
Dia berharap, tim audit kasus stunting bisa bekerja lebih optimal.
Termasuk bisa bekerja bersama dengan lintas sektoral.
“Kami gaspol karena waktu terus berjalan."
"Dengan semangat persatuan ini, kami lebih terpanggil untuk memberikan yang terbaik bagi Kota Tegal."
"Untuk menyongsong kehidupan hari esok yang lebih baik dengan generasi emas yang berkualitas," kata Prima kepada Tribunjateng.com, Kamis (6/10/2022).
Baca juga: Sekda Kabupaten Tegal Ingatkan Larangan Bagi PNS Saat Pemilu, Bisa Kena Sanksi Sedang Hingga Berat
Baca juga: Sastrawan Eko Tunas Kagum Pelajar SMP di Tegal Giat Menulis Puisi
Kepala DPPKBP2PA Kota Tegal, Moh Afin mengatakan, sasaran dari audit stunting ini adalah kelurahan- kelurahan dengan zona merah.
Berdasarkan data, tim melakukan identifikasi dan melakukan audit pada tiga kasus.
Yaitu ibu hamil di Kelurahan Krandon, Kecamatan Margadana, anak baduta (bawah dua tahun) di Kelurahan Mangkukusuman, dan anak balita (bawah lima tahun) di Kelurahan Panggung.
Dia menjelaskan, tim audit akan melakukan kunjungan lapangan dan pengisian hasil kerja.
Nantinya ada beberapa pakar yang dilibatkan, meliputi dokter spesialis anak, spesialis obsterti gibekolog, psikolog, dan ahli gizi.