Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kerusuhan Suporter di Malang

Potret Pintu Paling Mematikan di Stadion Kanjuruhan Malang, Banyak Korban saat Ada Gas Air Mata

Potret pintu paling mematikan di Stadion Kanjuruhan saat terjadi penembakan gas air mata di laga Arema FC vs Persebaya dibagikan polisi.

Editor: rival al manaf
(Dok. Istimewa)
Pintu keluar di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang disebut banyak memakan korban pada Sabtu (1/10/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, MALANG - Potret pintu paling mematikan di Stadion Kanjuruhan saat terjadi penembakan gas air mata di laga Arema FC vs Persebaya dibagikan polisi.

Di pintu itu disebut banyak korban berjatuhan.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri Irjen Dedi Prasetyo menunjukkan foto tempat kejadian perkara (TKP) pintu keluar di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur (Jatim) yang paling banyak memakan korban.

Baca juga: Harapan Gelandang PSIS Jonathan Cantilana Soal Sepak Bola Indonesia Setelah Tragedi Kanjuruhan

Baca juga: Siapa Sosok Dadang Aremania, Viral Dianggap Menolak Niat Bonek Berkunjung Pasca Tragedi Kanjuruhan

Baca juga: 5 Langkah FIFA dan Pemerintah Pasca Tragedi Kanjuruhan, Indonesia Tidak Diberi Sanksi

Diketahui, berdasarkan data polisi, Tragedi Kanjuruhan ini menewaskan 131 orang.

"Inilah TKP yang banyak memakan korban karena kontigensi dan emergency plan enggak jalan," ujar Dedi saat dimintai konfirmasi Kompas.com, Jumat (7/10/2022).

Dalam foto yang diterima, terlihat pintu keluar itu digaris polisi atau police line berwarna kuning.

Pintu keluar itu terlihat terletak di tengah-tengah tribun penonton berwarna merah dan biru.

Ada tulisan 'Pintu 12' di bagian atasnya.

Di sekitarnya, tampak ada beberapa sampah yang masih berserakan.

Terlihat pula ada dua petugas kepolisian dalam foto tersebut.

Dedi mengungkapkan saat kejadian, dari delapan pintu emergency di Stadion Kanjuruhan, hanya dua pintu yang terbuka.

"Pintu emergency dari 8, yang terbuka hanya 2, itu pun untuk jalur evakuasi pemain Persebaya," tuturnya.

Dedi mengungkapkan enam pintu lainnya tertutup.

Bahkan, pintu itu disebut Dedi terkunci dan tidak dapat difungsikan.

Dia kembali menyinggung kelalaian dari panitia pelaksana (panpel).

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved