Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Batang

Sidak Galian C Ilegal di Batang tak Temukan Aktivitas Penambangan, Bocorkah? Ini Kata Kasat Reskrim 

Jajaran Satreskrim Polres Batang melakukan sidak galian C, usai santer terdengar di media adanya aktivitas penambangan ilegal

Penulis: dina indriani | Editor: Catur waskito Edy
Foto dok Polda Jateng
Kasat Reskrim Polres Batang, AKP Yorisa Prabowo (tengah) bersama perangkat desa Brokoh dan Kecepak saat sidak di lokasi yang diduga ada aktivitas galian C ilegal. 

TRIBUNJATENG.COM,BATANG - Jajaran Satreskrim Polres Batang melakukan sidak galian C, usai santer terdengar di media adanya aktivitas penambangan ilegal di dua wilayah di Kabupaten Batang.

Dua wilayah yang diisukan adanya galian C ilegal yaitu Desa Brokoh, Wonotunggal dan Desa Kecepak Batang.

Sidak dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim Polres Batang AKP Yorisa Prabowo, bersama perangkat Desa Brokoh dan Kecepak.

Dalam sidak itu, Jajaran Satreskrim Polres Batang tidak menemukan aktivitas penambangan.

"Kami dari Satreskrim Polres Batang, bersama Perangkat Desa Brokoh Wonotunggal dan Desa Kecepak pada Sabtu 8 Oktober melaksanakan pengecekan langsung sesuai dengan pemberitaan di media sosial dan bisa kita lihat langsung tidak ada kegiatan penambangan galian C ilegal," tutur AKP Yorisa Prabowo.

Ia pun menyebut, hal itu juga diperkuat dengan penyampaian perangkat Desa Brokoh yang diduga penambangan ilegal sudah lama tutup.

Hal yang sama juga ia dapatkan di Desa Kecepak, AKP Yorisa menegaskan tidak ada aktivitas penambangan ilegal.

"Berdasarkan dari pemberitaan yang viral di Desa Kecepak diduga ada oenambangan ilegal, bisa kita lihat suasana sepi tidak ada aktifitas, kami tegaskan di sini tidak ada lagi aktifitas penambangan ilegal dan sepi," imbuhnya.

Sebelumnya, berdasarkan pantauan di lapangan, terdapat dua titik aktivitas penambangan Gol C ilegal yaitu di Desa Brokoh Wonotunggal dan Desa Kecepak.

Salah satu warga Desa Brokoh, Andre (bukan nama sebenarnya) aktivitas penambangan mulai terlihat jelas pada kemarin, Kamis (6/10/2022).

Bahkan ia melihat tiga alat berat telah turun di sungai untuk melakukan penambangan.

"Udah senang karena berhenti lama, kok ini mulai aktivitas lagi, ada tiga alat berat yang saya lihat kemarin," ujarnya kepada Tribunjateng.com, Jumat (7/10/2022).

Ia pun heran dengan oknum yang terus melakukan penambangan padahal sungai sudah terlihat ada pendangkalan.

"Dampak yang sudah nyata terlihat itu posisi sawah yang dulunya ada di atas sungai, sekarang akibat ditambang terus posisinya sama rata, khawatirnya kalau musim hujan terjadi banjir sampai ke sawah," ujarnya.

Tak hanya itu, ia pun juga merasa iba dengan para penambang tradisional yang saat ini tidak mempunyai pekerjaan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved