Berita Kecelakaan
Bronjongnya Nyangkut, Motor Penjual Rambak di Sragen Nyemplung ke Bengawan Solo
Korban akan melintasi ke jembatan tersebut, menggunakan motor Honda Supra membawa bronjong
TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Motor Ismunandar (44) jatuh ke sungai saat barang dagangannya tersangkut.
Beruntung nyawa penjual rambak itu selamat.
Baca juga: Deretan Mahluk yang Akan Muncul Saat Kiamat Hari Akhir Disebutkan dalam Hadist
Baca juga: Ketakutan Bharada E Bisa Jadi Bulan-bulanan di Sidang, Kesaksiannya Berlawanan dengan Ferdy Sambo
Ismunandar mengalami kecelakaan hingga motornya nyebur ke Bengawan Solo di jembatan Gawan di Desa Sribit, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen, Selasa (11/10/2022).
Informasi yang dihimpun TribunSolo.com, Ismunandar (44) yang merupakan warga Desa Kalikobok, Kecamatan Tanon itu melewati lokasi kejadian.
Korban akan melintasi ke jembatan tersebut, menggunakan motor Honda Supra membawa bronjong
Saat itu, korban akan mengantar rambak ke pelanggannya.
Namun nahas, bronjong yang dibawanya menyangkut portal jembatan, sehingga motor terpeleset dan terjatuh ke sungai Bengawan Solo.
Antara jembatan ke sungai, tingginya sekitar belasan meter.
Kapolsek Sidoharjo, AKP Harno membenarkan kejadian tersebut.
"Iya, kejadian tersebut terjadi di Jembatan Gawan," ucap Harno, kepada TribunSolo.com.
Beruntung kata dia, pengendara motor selamat.
Menurutnya, kendaraan Ismunandar sudah dievakuasi dari sungai Bengawan Solo.
"Yang jatuh motornya, sudah diangkat baru saja, pengendaran motor tidak apa-apa," aku dia.
Sapi Tercebur ke Sumur
Warsiti (43), pemilik sapi yang nyemplung ke sumur tua sedalam 12 meter di Sragen, merasa terharu usai sapinya berhasil diselamatkan.
Sapi berumur 4 bulan itu akhirnya mampu dievakuasi dan dalam keadaan hidup.
Sembari mengucap syukur, mata Warsiti sampai berkaca-kaca seolah tak percaya.
Dia mengaku sebelumnya hanya bisa pasrah. Bahkan dia sempat pesimis sapinya bakal tertolong.
"Bersyukur kepada Allah, terima kasih doa dari semua warga, dan terima kasih kepada tim SAR yang telah menolong peliharaan kami, alhamdulillah," katanya kepada TribunSolo.com, Sabtu (8/10/2022).
"Iya, sempat pesimis, saya berserah kepada Yang Maha Kuasa, kalau memang masih rezeki keluarga kami, alhamdulillah masih bisa tertolong, terimakasih semuanya," tambahnya.
Proses evakuasi warga Desa Karanganyar, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen itu berlangsung dramatis.
Diberitakan sebelumnya, sapi berwarna hitam tersebut nyemplung ke sumur sedalam 12-14 meter pada Sabtu (8/10/2022) sekitar pukul 09.30 WIB.
Meski terperosok di sumur yang cukup dalam, sapi tersebut masih hidup.
Relawan SAR gabungan datang sekitar pukul 11.00 WIB untuk membantu mengevakuasi sapi tersebut.
Proses evakuasi menggunakan tali dengan teknik kerek, yang sebelumnya telah diikatkan terlebih dahulu ke badan sapi.
Proses itu berlangsung cukup dramatis, dengan kemungkinan sapi tersebut akan mengamuk mengingat masih kecil dan liar.
Seorang relawan masuk ke dalam sumur, dan selama 10 menit berusaha mengikatkan tali ke badan sapi.
Setelah berhasil diikat, sapi tersebut diangkat ke permukaan dalam keadaan masih hidup sekitar pukul 15.04 WIB.
Tapi, sapi tersebut ternyata mencoba melepaskan diri dari tali dan hampir kabur.
Beruntungnya, sapi tersebut berhasil kembali dimasukkan ke dalam kandang.
Anggota SAR Himalawu Sragen, Yudi mengatakan terdapat beberapa kesulitan.
"Sempat kesulitan karena perkiraan awal sapi tersebut berumur 4 bulan, liarnya belum terkendali, karena belum dipasang tali, kemungkinan cukup liar," katanya.
Kemudian, ia memakai teknik dengan menali bagian badan di belakang kaki depan, dan bagian depan kaki belakang.
"Pengikatan pakai teknik yang ada dibawah, yakni diikat bagian badan belakang kaki belakang dan di depan kaki belakang, kenapa tidak bisa melorog, karena ada teknik tali yang dipasang dari atas," pungkasnya.
Lari dari Kandang
Kepanikan langsung melanda Warsiti (42) warga Desa Karanganyar, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen.
Sebab anakan sapi miliknya nyemplung ke sumur tua yang berada di depan rumahnya, Sabtu (8/10/2022).
Warsiti menceritakan jika kejadian tersebut terjadi pada pukul 09.30 WIB.
Awalnya, ia dan sang ayah pulang dari mencari jerami dari sawah.
"Awalnya mau memasukkan jerami dari hasil ngarit di sawah, kemudian jeraminya dimasukkan ke dalam kandang dan sapinya masih ada di dalam," kata Warsiti kepada TribunSolo.com, Sabtu (8/10/2022).
Setelah memasukkan jerami, kemudian Warsiti keluar dari kandang.
Dia menutup pintu kandang atau menguncinya hanya dengan menggunakan karet.
Karena itulah, pintu sedikit terbuka.
Tak disangka, kemudian terdengar suara pintu didobrak dan kepala sapi bewarna hitam itu keluar.
Sapi itu pun berhasil keluar kandang dan berlari ke depan rumah.
Saat berlari ke depan rumah, sapi tersebut hampir menabrak mobil yang terparkir di kiri rumah.
Karena terkejut, kemudian sapi berumur 4 bulan tersebut lari ke arah kanan rumah dimana sumur tua berada.
Sapi tersebut langsung tercebur ke sumur sedalam kurang lebih 12-14 meter.
Sumur itu bagian atasnya hanya tertutup kawat dan ranting pohon.
"Waktu saya mau pergi, sudah menyalakan sepeda motor, sapinya lari ke depan, dan melihat ada mobil yang terparkir spontan lari ke arah sumur," jelasnya.
"Terceburnya juga spontan, langsung lari ke arah sumur, kejadiannya cepat, belum sempat lari-larian, jadi langsung masuk," tambahnya.
Mengetahui sapinya masuk ke dalam sumur, Warsiti pun sempat panik.
Meski sapi tersebut masih anakan, namun ukuran badannya cukup besar dan gemuk.
Lalu Warsiti memanggil warga lainnya, yang sekira dapat membantu mengangkat kembali sapi tersebut ke permukaan.
Sekitar pukul 11.00 WIB, para relawan gabungan, dari BPBD, PMI, Damkar, potensi SAR gabungan juga mendatangi lokasi terceburnya sapi tersebut. (Tribun Solo)