Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Timnas Indonesia

Shin Tae-yong Pasang Badan untuk Iwan Bule: Jika Ketua PSSI Mundur, Saya Juga Mengundurkan Diri

Shin Tae-yong Pasang Badan untuk Iwan Bule: Jika Ketua PSSI Mundur, Saya Juga Mengundurkan Diri

Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: galih permadi
(KOMPAS.com/Adil Nursalam)
Shin Tae-yong Pasang Badan untuk Iwan Bule: Jika Ketua Mundur, Saya Juga Mengundurkan Diri 

Shin Tae-yong Pasang Badan untuk Iwan Bule: Jika Ketua Mundur, Saya Juga Mengundurkan Diri

TRIBUNJATENG.COM - Shin Tae-yong mengaku akan mundur jabatan Pelatih Timnas Indonesia, Rabu (12/10/2022).

Keputusan itu akan diambil Shin Tae-yong jika Mochamad Iriawan mundur dari jabatannya sebagai Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Hal ini disampaikan oleh Shin Tae-yong melalui unggahan Instagram, Rabu malam.

Shin Tae-yong
Shin Tae-yong (Dok. PSSI)

Baca juga: Ancaman Serius Shin Tae-yong: Kalau Ketum PSSI Mundur, Saya Juga

Baca juga: Sudah Diumumkan PSSI, Berikut Daftar 34 Nama Pemain Ikuti TC Timnas U-20 Indonesia

Baca juga: Mahfud MD Sebut LIB, PSSI, panpel, bahkan Indosiar Saling Menghindar Soal Tragedi Kanjuruhan

Baca juga: Kiper PSIS Semarang Wahyu Tri Nugroho Menyerah Berhadapan dengan Pemain Ini, Bikin Patah Pinggang

Dalam pernyataannya, Shin Tae-yong merasa telah menjadi bagian dari PSSI.

Sehingga Ia merasa ikut bertanggungjawab atas apa yang terjadi pada Ketua PSSI.

"Menurut saya, jika Ketua Umum PSSI harus bertanggung jawab atas semua yang terjadi dan mengundurkan diri, maka saya pun harus mengundurkan diri," ungkap Shin Tae-yong.

"Karena saya pikir jika terdapat kesalahan dari rekan kerja yang bekerja bersama sebagai satu tim, maka saya pun juga memiliki kesalahan yang sama," imbuhnya.

Selain itu, Shin Tae-yong juga menganggap Iwan Bule sebagai sosok yang mencintai dan mendukung perkembangan sepak bola Indonesia.

Berikut ini pernyataan lengkap Shin Tae-yong.

"Pertama-tama saya ingin mengucapkan turut berduka cita atas tragedi Kanjuruhan, Malang."

"Saya juga seorang suami dari istri dan seorang bapak dari 2 anak."

"Saya ingin memberikan dukungan penuh kepada para korban dan keluarga korban."

"Saya ingin memberikan harapan kepada semua orang Indonesia yang tersakiti karena tragedi kali ini walaupun dukungan saya tidak dapat menjadi kekuatan yang besar bagi keluarga korban."

"Cara saya untuk memberi harapan adalah memberikan hasil baik dengan berprestasi di sepak bola yang masyarakat sukai."

"Seseorang yang sangat mencintai sepakbola Indonesia dengan kesungguhan hati dan memberikan dukungan penuh dari belakang agar sepak bola dapat berkembang adalah Ketua Umum PSSI."

"Menurut saya, jika Ketua Umum PSSI harus bertanggung jawab atas semua yang terjadi dan mengundurkan diri, maka saya pun harus mengundurkan diri."

"Karena saya pikir jika terdapat kesalahan dari rekan kerja yang bekerja bersama sebagai 1 tim, maka saya pun juga memiliki kesalahan yang sama."

"Kita adalah 1 tim. Sepak bola tidak bisa sukses jika hanya performa 11 pemain inti saja yang bagus, bukan juga hanya staf pelatih saja yang bagus, kita bisa mencapai kesuksesan ketika semuanya menjadi satu tim mulai dari pemain inti, pemain cadangan, staf pelatih, official, semua karyawan federasi termasuk Ketua Umum."

Iwan Bule Didesak Mundur

Lebih dari 42 ribu tanda tangan petisi lewat laman Change.org mendesak Iwan Bule mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI.

Desakan mundur muncul imbas Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 132 orang di Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022).

Petisi pertama datang dari praktisi hukum Emerson Yuntho.

Sebelumya, petisi ini menargetkan tanda tangan 15.00 orang, namun kini target itu telah diperbesar ke 25.000 tanda tangan.

Emerson menjelaskan, hingga petisi itu dibuat, belum satu pun pengurus dan pimpinan PSSI maupun PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengundurkan diri sebagai bentuk tanggung jawab moral.

“Melalui Petisi ini Kami Suporter Sepak Bola Indonesia dan Masyarakat Pecinta Sepak Bola Indonesia mendesak Mochamad Iriawan, Ketua Umum PSSI beserta semua pengurus di PSSI serta Akhmad Hadian Lukita, Direktur PT LIB untuk mengundurkan diri dari jabatannya,” tambah Emerson.

Ia menambahkan, petisi ini selain diprakarsai olehnya, juga diprakarsai dan didukung beberapa pihak lain yakni Richard Ahmad Supriyanto, Purnomo Wijoyo, Bagus Ari Wibowo, Richo Vebrian, Febrianto, Suprapto Koting, Syahyang Sukma, Ervan Nurachman, Nugroho Dewanto, Arry Anggadha, Kenrick Philbert, Rapco Tarigan, dan Haris Azhar.

Petisi kedua diunggah di laman yang sama oleh Perkumpulan Jurnalis Rakyat (Pijar).

Petisi ditulis oleh Suhari Et yang menyinggung soal skala Tragedi Kanjuruhan yang jadi tragedi sepakbola terbesar sepanjang sejarah Indonesia.

“Polisi sudah benar dengan analisisnya. Panitia sudah benar dengan suratnya ke LIB. Juga sudah benar tidak mengalokasikan jatah kursi untuk suporter Persebaya.Di dalam stadion sebenarnya sudah tidak ada lagi faktor penentu yang bisa memicu kerusuhan. Kalau pun mereka kecewa kepada tim Arema, itu kekecewaan orang yang mencinta. Tidak akan mencelakakan mereka,” kata Ete.

“Maksimum yang akan terjadi adalah merusak stadion, maka yang terbaik dilakukan di dalam stadion Kanjuruhan malam itu adalah: mereka yang masuk ke lapangan itu jangan diusir. Jangan dihardik. Diminta saja untuk duduk. Di atas rumput. Seluruh pemain dan ofisial juga memulai duduk. Petugas juga duduk. Biarkan emosi tercurah dulu. Perlu waktu untuk meredakan emosi,” lanjut dia.

Ete menilai tidak ada faktor yang menakutkan malam itu, namun tembakan gas air mata membuat panik, sesak napas, dan para suporter berdesakan.

“Kita juga meminta Ketua Umum dan semua pengurus Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk mundur dari jabatannya, sebagai bentuk hormat dan respek terhadap korban tragedi kerusuhan Stadion Kanjuruhan, Malang dan untuk pembenahan sepakbola secara keseluruhan,” tulis dia.

Saat ini, Direktur PT LIB Akhmad Hadian Lukita telah ditetapkan sebagai tersangka bersama dengan pengumuman 5 tersangka lain oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Sementara itu, Ketum PSSI Iwan Bule enggan mengundurkan diri.

Merespons desakan yang marak dari warganet dan suporter agar dirinya mundur, Iwan menolak.

"Bentuk pertanggungjawaban saya adalah seperti sekarang (di Malang). Ini bentuk pertanggungjawaban saya sebagai Ketua Umum (PSSI)," kata pria yang biasa disapa Iwan Bule itu ketika ditemui awak media di Malang, Selasa (5/10/2022) sore.

"Saya kalau mau lepas tanggung jawab di Jakarta saja. Ini saya namanya mengunjungi, menunggui anggota gitu ya. (Saya berada) di Malang sampai selesai. Salam buat netizen ya (sambil tertawa)," imbuh dia sembari berjalan dan menyudahi sesi wawancara.

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved