Berita Blora
Detik-detik Duel Pelajar di Blora Hingga Video 17 Detik Viral: Aja do Tukaran ah Cah!
Beredar di media sosial dua pelajar di Blora berkelahi hingga viral. Saat ini video viral duel pelajar di Blora tersebut sedang ditelusuri pihak dina
Penulis: ahmad mustakim | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Beredar di media sosial dua pelajar di Blora berkelahi hingga viral.
Saat ini video viral duel pelajar di Blora tersebut sedang ditelusuri pihak dinas pendidikan Blora.
Diketahui, rekaman video tersebut terjadi di samping sebelah timur gedung olahraga Mustika Blora, dua hari yang lalu.
Dalam video berdurasi 00.17 detik yang diunggah Instagram @infoblora, tampak dua pelajar sama-sama memakai celana hijau, satunya mengenakan sweater hitam memukul kepala temanya yang memakai switer orange.
Baca juga: Mutasi Polri, Ini Daftar Kapolda Baru di Indonesia, Berikut Jabatan Baru Irjen Teddy Minahasa
Baca juga: Elektabilitas Tinggi, Gibran Berpeluang Maju Calon Gubernur Jateng
Baca juga: Big Match Liga Inggris Akhir Pekan Ini, Liverpool Vs Manchester City, Ini Jadwalnya
Adu jotos dua pelajar yang diduga pelajar SMP Negeri di Blora tersebut ditonton puluhan temannya dan disoraki ramai-ramai.
Kemudian ada suara ibu dengan bahasa Jawa, "ojo do tukaran ah cah (jangan pada berkelahi)."
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, Widodo membenarkan kejadian tersebut.
Pihaknya mengaku menerima video itu pada Kamis (13/10/2022).
“Belum diketahui kronologi dan penyebab perkelahian dua pelajar tersebut, karena saat ini masih proses pembinaan,” ucap Widodo saat dikonfirmasi, Jumat (14/10/2022).
Widodo menyayangkan kejadian tersebut, sebab perkelahian tersebut malah ditonton, disoraki bahkan tidak ada yang memisah.
Menurutnya, kejadian itu disebabkan lantaran dua tahun lebih selama pandemi para pelajar hanya belajar daring.
"Sehingga kurang adanya pertemuan fisik atau tatap muka," ujarnya.
Pihaknya sudah mengambil langkah cepat dengan bekerja sama dengan pihak kepolisian.
"Ini untuk melakukan pembinaan di setiap sekolah sekolah," terangnya.
Agar tidak ada semacam geng, lanjut Widodo, pihaknya akan bekerja sama dengan sekolah terdekat/untuk memindahkan pelajar yang terindikasi nakal agar tidak dikumpulkan dengan yang nakal.
“Sebab biasanya mereka berani karena ada temanya yang sudah akrab, jadi harus dipisahkan satu dengan yang lainya,” jelasnya.
Untuk diketahui, saat ini pihak sekolah sudah melakukan mediasi dua pelajar tersebut.
Tak hanya itu, orang tua masing-masing juga dipanggil untuk keterangan lebih lanjut. (kim)