Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Ganjar Pranowo Bereskan Tuntutan Warga di Flyover Ganefo

Tidak butuh waktu lama bagi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk menyelesaikan usulan dari pengunjuk rasa di Flyover Ganefo, Mranggen, Demak

Penulis: hermawan Endra | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG/Tito Isna Utama
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat menemui masa aksi demo warga Kembangarum di dekat Flyover Meranggen Demak. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Tidak butuh waktu lama bagi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk menyelesaikan usulan dari pengunjuk rasa di Flyover Ganefo, Mranggen, Kabupaten Demak.

Malam hari setelah menerima aduan, Ganjar langsung mendapat kepastian Menteri Perhubungan dan instansi terkait.

 Menurut Ganjar cara itu merupakan bukti bagaimana persoalan dirembug atau didialogkan agar dapat membuahkan hasil tanpa harus protes dengan demonstrasi atau unjuk rasa.

"Alhamdulillah tadi saya kontak Menteri Perhubungan, beliau langsung merespons, mana nomor telepon bupatinya, nanti Dirjen saya langsung urus ke sana.

Jadi dengan cara itu kan beres, tidak perlu pakai marah-marah atau ngamuk," kata Ganjar Kamis (13/10/2022) malam.

Pascamenemui warga yang unjuk rasa di peresmian Flyover Ganefo Mranggen, Ganjar langsung mengambil langkah cepat.

Ia meminta kepada penanggung jawab unjuk rasa yang ternyata seorang anggota DPRD untuk mengirimkan surat-surat yang pernah dikirim ke Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.

"Alhamdulillah tadi saya selesaikan. Tadi saya minta dari anggota DPRD-nya, mana surat-surat yang sudah dikirim, dikasih ke saya.

Begitu dikasih langsung saya minta ngecek di pemerintahnya. Prinsipnya bisa kok itu, tinggal dikasih saja penjaga pintu kereta api maka masyarakat bisa memanfaatkan itu. Itu kan sederhana.

Sehingga sesuatu yang ingin diusulkan itu dikawal, ditanyakan, dan kemudian ada clearance-nya," jelas Ganjar.

Ganjar sendiri menyayangkan aksi unjuk rasa dengan mengerahkan warga itu terjadi meskipun ia tidak melarang adanya penyampaian aspirasi melalui aksi.

Sebab sebelum aksi itu terjadi tidak ada seorang pun yang berkomunikasi kepada Ganjar mengenai apa yang menjadi usulan atau keluhan warga.

"Sebenarnya itu hanya butuh komunikasi saja. Sayangnya tidak ada yang ngontak saya," ujarnya.

Informasi yang diperoleh, komunikasi terkait persoalan penutupan jalan di perlintasan kereta api bawa Flyover Ganefo itu dilakukan dengan mengirim surat langsung ke Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.

Menurut Ganjar, itu merupakan cara lama yang memiliki kemungkinan kecil untuk cepat mendapatkan respons. Apalagi jika di instansi yang disurati itu juga terdapat banyak surat yang menumpuk.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved